Menutup Rangkaian Aksi Kaltim Selamatkan KPK, Aliansi Kaltim Bersatu Sambangi Kembali DPRD Kaltim

Menutup  Rangkaian Aksi Kaltim Selamatkan KPK, Aliansi Kaltim Bersatu Sambangi Kembali DPRD Kaltim

Sumber Gambar: Nanda

SKETSA – Terik matahari tak menyurutkan pergerakan massa Aliansi Kaltim Bersatu yang kembali menyerbu Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Senin (21/6) kemarin. Masih mengusung “Kaltim Selamatkan KPK”, kegiatan ini adalah kali keempat sekaligus penutup dari keseluruhan agenda aksi penyelamatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengalami pelemahan secara terstruktur. (Baca kilasan aksi sebelumnya: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/aksi-kaltim-selamatkan-kpk-batalnya-konsolidasi-hingga-blokade-jalan/baca)

Tuntutan yang diajukan pun masih konsisten hingga saat ini. Yakni pemberhentian masa jabatan Ketua KPK terpilih, Firli Bahuri serta Ketua Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana,membatalkan keputusan pemberhentian 75 anggota KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK. Mendesak pembentukan Undang-Undang Independensi KPK hingga penegakan pemberantasan korupsi seadil-adilnya.

Sebelum aksi berlangsung, massa terlebih dahulu berkumpul dan melakukan long march dari kawasan Islamic Center Samarinda menuju Kantor DPRD Kaltim pada pukul 14.00 Wita. Humas Aliansi Kaltim Bersatu, Aji Ahmad Affandi menyebut jika massa akan tetap maju hingga tuntutan terpenuhi. Meskipun tindakan memukul mundur dari aparat kerap menimpa mereka dan membubarkan barisan aksi.

“Ini adalah aksi penutupan untuk KPK. Kami mendengar, hari ini Koalisi Anti Korupsi Indonesia telah dipanggil Mahkamah Konstitusi terkait sidang permulaan peralihan pegawai KPK menjadi ASN. Ini adalah aksi puncak dari kami,” papar Aji yang mengenakan almamater berwarna kuning tersebut.

Ia menambahkan, agenda keempat ini merupakan penyempurnaan dari aksi-aksi sebelumnya. Di mana kesamaan visi di antara massa aksi masih belum tercipta. “Hari ini massa lebih kuat. Kami akan melakukan aksi hingga dapat memberi pressure kepada pemerintah. Selama keadilan di negeri ini tidak akan pernah habis,” tegasnya.

Menariknya, pelaksanaan aksi bertepatan pada hari lahir Presiden Joko Widodo. Meski tak menduga akan hal ini, Aji berharap agar kegiatan serupa yang terjadi di berbagai daerah khususnya di Kaltim dapat menjadi hadiah bagi presiden.

“Kami ucapkan panjang umur dan sehat selalu. Semoga tersadarkan, bahwa masih banyak isu-isu yang tidak terdengar di telinga beliau,” terang Aji.

Di tengah berlangsungnya aksi, anggota Komisi I bidang Regulasi dan Pemerintahan, Muhammad Udin menyambangi massa yang tengah berkumpul. Udin mengimbau massa agar tetap memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, ia menjelaskan jika pihak DPRD Kaltim terbuka untuk pernyataan sikap melalui perwakilan mahasiswa.

“Saya inisiatif menemui teman-teman. Saya ingin teman-teman menyatakan sikap di dalam melalui perwakilan 10 hingga 20 orang, saya (yang) undang. Lalu sisanya melalui Zoom MeetingKan sama-sama terwakili,” jelas Udin.

Tanggapan tersebut lantas memicu berbagai respons dari massa hingga menimbulkan dialog antara Udin dan perwakilan massa aksi yang cukup alot. “Gedung ini milik rakyat, Kalau pun masuk satu, semua harus masuk. Kalau alasannya Covid-19, di dalam juga berlangsung (sidang) paripurna,” teriak Ricardo, salah satu peserta aksi. (bay/syl/len)