Dalam Jarak yang Kupanggil Tanpa Suara
Karena di setiap perjalananmu, ada aku

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Dari kejauhan yang tak bersuara,
aku menyimpan syukur yang tak sempat disampaikan.
Melihatmu berjalan dalam terangmu sendiri,
seperti lilin kecil yang tak pernah padam di pelataran hati.
Bahagiamu,
sudah seperti kidung sunyi di ruang yang senyap;
tak diminta untuk didengar,
namun terus mengalun bagi yang percaya.
Aku tak hadir di dekat langkahmu,
namun ada dalam bisik yang tak disebut nama.
Dari sisi bumi yang tak kau tahu,
kupanjatkan hal-hal baik tanpa perlu kau tahu dari siapa.
Jika kelak takdir menyilangkan cahaya kita lagi,
biarlah tak ada yang berubah—
cukup saling tahu, tanpa perlu saling punya.
Karena di setiap perjalananmu,
ada aku,
yang menyebutmu dalam diam,
dan menyerahkannya
pada Cahaya yang mengerti segalanya.
Puisi ini ditulis oleh Davynalia Pratiwi Putri, mahasiswi Sastra Indonesia FIB Unmul 2021