Potensi dan Bahaya Editan AI Foto dengan Idola
AI mudahkan edit foto idola, namun ancam keaslian, etika, privasi, dan reputasi artis
- 23 Sep 2025
- Komentar
- 305 Kali

Sumber Gambar: Radar Solo
Di era digital saat ini, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam pengeditan foto telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari, khususnya dalam konteks gambar bersama selebritas atau idola. Berdasarkan laporan terbaru, lebih dari 70 persen pengguna media sosial mengaku memanfaatkan aplikasi berbasis AI untuk mengedit gambar mereka, termasuk gambar-gambar dengan selebritas yang merupakan idola mereka.
Berkat perkembangan media yang begitu pesat dan berlangsung cepat, AI saat ini dapat menghasilkan gambar yang tidak hanya tampak nyata, tetapi juga menarik dan memungkinkan para penggemar berinteraksi dengan idola mereka dengan cara yang di luar dugaan. Meski potensi kreatif dan aksesibilitas yang disediakan oleh teknologi ini sangat mengesankan, terdapat pula kekhawatiran mendalam mengenai dampaknya.
Gambar-gambar yang diedit dengan AI sering kali menciptakan ilusi yang sangat berbeda dari realitas sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai keaslian serta pengaruhnya terhadap para penggemar.
Penggunaan AI dalam editan foto menawarkan berbagai potensi yang sangat menarik, bagi penggemar maupun artis. Dengan adanya AI, semua orang dapat menciptakan gambar berkualitas tinggi tanpa perlu keterampilan atau keahlian khusus.
Melalui aplikasi berbasis AI yang mudah digunakan, pengguna dapat leluasa mengubah gambar mereka—mengatur pencahayaan, menghilangkan objek yang tidak diinginkan, atau bahkan menambahkan efek seni hanya dengan beberapa klik. Hal ini membuat pengeditan foto lebih ekonomis dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Tidak hanya itu, AI membuka peluang bagi penggemar untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang baru. Dengan kemampuan AI, mereka menciptakan gambar yang unik dan inovatif, pengguna dapat mengeksplorasi berbagai gaya dan tema. Misalnya, mereka dapat menggabungkan elemen dari beberapa foto untuk menciptakan komposisi yang menarik, atau menggunakan filter yang disediakan oleh AI untuk menghasilkan efek visual yang terlihat nyata.
Meskipun penggunaan AI dalam editan foto menawarkan banyak potensi dan kemudahan bagi pengguna, di sisi lain terdapat sejumlah bahaya yang perlu kita perhatikan dan kita ketahui bersama. Salah satu yang paling signifikan adalah hilangnya keaslian gambar yang dihasilkan.
Setiap yang dihasilkan oleh AI tentunya tidak nyata sesuai dengan keadaan lapangan, melainkan sesuai dengan imajinasi pengguna yang menggunakan AI tersebut. Dapat penulis pastikan bahwa para penggemar yang membuat editan dengan idola nya menggunakan AI, merasa diri mereka memiliki hubungan dekat dengan idola mereka.
Selain itu juga, setiap para penggemar yang membuat editan tersebut tentunya memiliki ambisi yang lebih besar dan dapat dikatakan berlebihan. Dikarenakan mereka melakukan hal tersebut, didesak dengan sikap tidak mau kalah dari penggemar lain atau bisa dikategorikan sebagai pribadi yang fear of missing out (FOMO).
Bahaya lain nya yang tidak kalah signifikan adalah terkait etika dan privasi. Salah satunya mengenai hak cipta, hal ini dikarenakan gambar yang diedit digunakan tanpa izin. Dengan begitu, dapat mengeksploitasi karya serta citra para artis/selebritas/idola tanpa kompensasi yang adil.
Apabila hal itu semakin berlanjut, maka memungkinkan adanya kerusakan reputasi, akibat penyalahgunaan gambar yang telah diedit AI oleh para penggemar. Hal tersebut juga membuat para artis/selebritas/idola merasa tidak nyaman dan merasa terganggu pada karir mereka. Dengan hasil editan AI tersebut pula, para pihak yang tidak bertanggung jawab dapat melakukan pencurian identitas dan misinformasi.
Mengapa dapat terjadi seperti itu? Tentunya dikarenakan terdapat para oknum yang mengambil kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, semisal dengan membuat akun palsu namun menggunakan semua gambar dan data diri terkait para artis/selebritas/idola.
Penggunaan AI dalam editan foto bersama idola tentunya sangat menawarkan potensi yang luar biasa, seperti kemudahan, kreativitas, dan peningkatan keterlibatan penggemar. Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat sejumlah bahaya yang tidak dapat diabaikan, Sebagai pengguna, penting untuk menyadari bahwa tidak semua foto yang tampak sempurna mencerminkan kenyataan.
Kesadaran akan isu-isu ini dapat membantu kita menggunakan teknologi dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan etis. Menurut saya, perlu adanya regulasi dan pedoman yang jelas dalam penggunaan AI guna melindungi hak artis dan menjaga integritas hubungan antara penggemar dan idola. Saya berharap kita semua dapat menjadi pengguna yang bijaksana, sehingga dapat memanfaatkan potensi AI dengan batas yang wajar dan tidak merugikan diri sendiri dan semua pihak.
Opini ini ditulis oleh Veneranda Uhing Pauta, mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum FH Unmul 2024