Antusiasme Tugas Video: Menakar Minat Mahasiswa Tampil di Media Sosial
Minat mahasiswa tampil di media sosial demi tugas video
- 03 Sep 2024
- Komentar
- 387 Kali
Sumber Gambar: Website Pexels
Membuat tugas video menjadi momok yang menyebalkan bagi sebagian mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang senang di balik layar atau kurang nyaman tampil di muka umum. Menurut mereka, tugas membuat video dan menayangkannya di media sosial pribadi merupakan beban yang amat berat.
Rasa terpaksa dan berat hati harus dijalani mahasiswa yang katakanlah introver, untuk menampilkan wajah dan bermonolog. Acap kali tugas membuat video ini diwarnai keluh kesah karena bisingnya suara sekitar atau tempat yang kurang mendukung.
Bagi mahasiswa yang tinggal di sekitar jalan raya, misalnya. Suara bising tentu menjadi hambatan menghasilkan video dengan kualitas suara yang bagus. Belum lagi gangguan-gangguan lain yang datang menghampiri.
Di luar masalah teknis tersebut, sosial media sebagai privasi menjadi pembahasan utama. Bagi sebagian orang, media sosial milik pribadi merupakan ranah privasi yang tidak seharusnya diganggu. Maksud diganggu dalam hal ini ialah keharusan mengunggah video perkenalan atau sebagainya yang dapat dilihat semua orang.
Meski jika ditilik kembali, tujuan dari tugas tersebut adalah memberikan kesempatan mahasiswa untuk tampil di depan umum dan mengasah kemampuan public speaking. Akan tetapi, pada nyatanya terdapat pergulatan batin yang dirasakan sebagian orang.
Bagi mahasiswa yang senang tampil di depan umum, utamanya bagi mereka yang sedang gencar membangun personal branding di media sosial, mengunggah video perkenalan atau tugas dirasa sebagai kesempatan yang akan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Barangkali, hal ini pula yang diharapkan dosen atau pengajar saat memberikan tugas video sebagai bagian dari pembelajaran. Sebab memang tidak dapat dimungkiri bahwa seorang pelajar atau mahasiswa mesti berani tampil di depan umum, baik secara langsung maupun melalui daring.
Persoalan mengenai tugas video, baik di dunia perkuliahan atau di gerbang awal masuk perkuliahan seperti video perkenalan mahasiswa baru (Maba), tidak banyak dibahas. Hal ini terjadi, barangkali karena tugas membuat video dilihat dari sisi kreativitas dan dianggap efektifnya saja. Belum melihat dari sisi privasi seorang pengunggah.
Persoalan mengenai keharusan mengunggah video di akun media sosial pribadi menjadi permasalahan. Hal ini ada baiknya dipertimbangkan kembali, baik oleh tenaga pengajar maupun bagi panitia pada suatu kegiatan tertentu. Menjaga privasi seseorang perlu juga dilakukan agar sikap saling menghormati dan menghargai yang menjadi modal utama dalam bersosialisasi dapat terjalin dengan baik.
Opini ini ditulis oleh Ai Nasyrah Nurdea, mahasiswa Sastra Indonesia, FIB Unmul 2022