SKETSA – Sebelum resmi menerima gelar sarjana, mahasiswa Unmul wajib melewati salah satu syarat kelulusan yaitu melakukan tes Test of English as Foreign Language (TOEFL). Melihat hal ini, English Student Association (ESA) bekerja sama dengan UPT. Balai Bahasa mengadakan sebuah simulasi tes TOEFL.
ESA TOEFL 2018 merupakan kali ke-4 ESA mengadakan tes TOEFL sejak tahun 2015. Mengangkat tema “Begin Your Journey with Deluxe Compass” ESA ingin membantu mahasiswa mempersiapkan diri sebelum menghadapi dunia kerja selepas kuliah.
“Seperti yang diketahui, TOEFL sangat dibutuhkan baik di kampus ataupun di perusahaan,” ucap Rizka Haniyanti Lestari, selaku Ketua Panitia ESA TOEFL 2018.
Sebagai ketua panitia, Rizka menginginkan mahasiswa sadar bahwa Bahasa Inggris itu penting. Oleh karena itu, penting juga bagi mahasiswa mengetahui sejauh mana kemampuan berbahasa Inggrisnya.
Jumlah peserta yang mengikuti ESA TOEFL 2018 sebanyak 100 orang. Jumlah ini memenuhi target yang diinginkan oleh ESA sendiri. Bahkan ada beberapa peserta yang terpaksa mereka tolak karena mendaftar ketika pendaftaran ditutup. Rata-rata peserta adalah Mahasiswa Unmul, namun juga ada non-mahasiswa dan siswa SMA.
“Sebenarnya target kami 150, walaupun banyak yang daftar tetapi mereka daftar ketika sudah tutup. Kami merasa 100 orang ini sudah cukup memenuhi target,” ucap Rizka.
ESA TOEFL 2018 diadakan selama dua hari, yakni pada Sabtu dan Minggu, 24-25 Maret 2018. Agenda di hari pertama adalah seminar dan workshop yang terdiri dari tiga materi yaitu reading oleh Chriss Asanti, structute & written oleh Irsanti Hermagustiana, dan listening oleh Ichi Ahada. Seminar dan workshop ini adalah amunisi para peserta sebelum menghadapi tes TOEFL pada hari berikutnya.
Seminar ESA TOEFL 2018 diadakan di lantai dua Balai Kota Samarinda. Seminar dimulai pukul 08.00 WITA dengan rangkaian pembukaan acara yaitu pembacaan tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian sambutan-sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua ESA, dan Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP), serta pembacaan doa.
Sebelum masuk ke dalam acara inti, para peserta disuguhkan materi pengenalan divisi-divisi dan program-program ESA yang disampaikan oleh Ketua ESA 2018 yaitu Nesya Aqidatul Izza. Setelah rangkaian acara pembukaan selesai, masuklah pada acara inti yaitu penyampaian materi oleh tiga dosen dengan masing-masing materinya. Di setiap akhir penyampaian materi seluruh peserta diberikan waktu 15 menit untuk menjawab 25 pertanyaan sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
Acara besar ESA TOEFL 2018 adalah tes TOEFL yang diadakan pada Minggu (25/03). Tes diadakan di Balai Bahasa, Jalan Pulau Flores, Samarinda. Registrasi tes dibuka pukul 07.30-08.00 wita. Tes TOEFL terdiri dari tiga bagian sama seperti materi-materi yang telah disampaikan pada seminar di hari sebelumnya yaitu tes reading, structure & written, dan listening. Hasil tes akan diumumkan paling cepat seminggu setelah tes diadakan.
Sebagai salah satu persyaratan kelulusan, mahasiswa Unmul dituntut untuk mendapatkan skor minimal 400. Agar bisa mendapatkan hasil terbaik, Nesya selaku Ketua ESA mengatakan bahwa dalam melewati tes TOEFL mahasiswa harus percaya diri.
“Kita harus percaya sama diri kita sendiri biar nggak nervous. Kalau sudah nervous mengerjakannya jadi keteteran. Jadi, seminar ini diadakan biar ada penggambaran dan nggak nervous ketika mengerjakan,” ujarnya.
Nesya berharap setelah acara ESA TOEFL 2018 berakhir banyak pencapain yang dapat diraih oleh seluruh peserta. (bip/rrd/tia/els)