SKETSA - Generasi UKT Unmul kembali diuji, perihal informasi yang berujung salah persepsi. Setelah lega lepas dari jeratan KKN berbayar, kini giliran kabar wisuda bagi mahasiswa angkatan 2013. Kabar yang beredar calon wisudawan dibebani Rp 400 ribu. Informasi berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) itu diyakini benar dan legal, sebab terpublikasi dalam website resmi wisuda Unmul, wisuda.unmul.ac.id dan dibubuhi tanda tangan Wakil Rektor I di akhir penyampaiannya.
Tertulis di sana sejumlah butir informasi wisuda Unmul Juli 2017. Pertama, pendaftaran dilakukan sejak 31 Mei hingga 19 Juni 2017. Kedua, membayar uang pendaftaran sebesar Rp400 ribu. Lalu ada pula ketentuan pembayaran toga. Untuk S1 dan Diploma Rp130 ribu, S2 Rp220 ribu, dan S3 Rp240 ribu. Dilampirkan pula jadwal gladi bersih.
SOP tertanggal 26 Mei 2017 itu juga melampirkan alur sistem pendaftaran wisuda. Mulai cara mendaftar, membayar, hingga berkas-berkas administratif yang harus dilengkapi para calon wisudawan.
Ternyata, kewajiban membayar itu hanya dibebankan kepada angkatan 2012 ke atas, tidak berlaku untuk angkatan 2013, generasi UKT.
Bunga Ulima, mahasiswi FPIK 2013 mulanya mengira dia harus membayar ongkos wisudanya Juli ini. Kekhawatirannya perlahan sirna setelah ia dan kawan-kawannya bertanya langsung ke rektorat, tepatnya Sub Bagian Registrasi dan Statistik BAK Unmul.
"Yang sistem UKT gratis. Kita cuma bayar biaya beli toga Rp130 ribu. Kami nyari info langsung ke rektorat dan yang Bidikmisi juga gratis," sebut Bunga.
Meski begitu, kata Bunga, masih banyak kawan seangkatannya yang mengira harus membayar seperti yang dikabarkan di portal. Bunga mengeluhkan ketidakjelasan rinci soal siapa yang bayar dan yang tidak. Mestinya, dibuat seperti alur SBMPTN dan pengurusan semester baru.
"Jadi udah telanjur transfer ke bank gitu. Tapi, katanya bisa diurus di rektorat buat ngambil uangnya lagi. Sayangnya, di portal itu enggak dijelasin rinci," imbuhnya.
Selain itu, sepengetahuan Bunga, pendaftaran wisuda untuk penerima beasiswa Bidikmisi juga terlambat tanpa sebab yang diketahuinya.
"Pendaftaran wisuda itu kan tanggal 30 Mei sampai 19 Juni. Tapi aku ingat banget, aku verifikasi itu tanggal 14 Juni dan pada tanggal itu anak-anak Bidikmisi pada belum bisa daftar. Imagine? Emangnya orang enggak mau buru-buru pulang kampung?" tukasnya.
Tak cukup sampai di situ, perkara tanggal pun jadi keluhan. Wisuda yang awalnya ditetapkan tanggal 27 Juli secara mendadak maju ke tanggal 8 Juli.
Sementara itu, jika ditilik dari daftar variabel cost UKT yang didapatkan dari audiensi BEM KM Unmul dengan Wakil Rektor II 2016 silam, wisuda termasuk komponen biaya langsung dalam poin sumber daya manusia di variabel ke 18 yang ditanggung UKT.
Perihal toga yang masih dibebankan membayar bagi mahasiswa, menurut Bunga tak masalah. "Itu kan enggak dipaksa beli juga. Jadi noprob sih. Tapi mestinya sih include (variable cost UKT bagian wisuda)," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Wakil Rektor I Mustofa Agung Sardjono belum berhasil dikonfirmasi. (aml/jdj)