SKETSA – Memasuki tahun ajaran 2017/2018, mahasiswa baru (maba) akan segera tiba. Seperti biasa melalui jalur SNMPTN (nilai rapor sekolah semester 1-5), SBMPTN (ujian tertulis), serta jalur mandiri (ujian tertulis). Ihwal daya tampung maba, tahun ini Unmul sediakan 5331 kursi, turun dari 5509 kursi pada 2016 lalu.
La Hasan, Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Unmul, pun benarkan tak ada penambahan kuota. Menurutnya usulan tersebut datang dari dekan-dekan fakultas, dengan pertimbangan tenaga pengajar (dosen), juga fasilitas.
Dikutip dari belmawa.ristekdikti.go, saat peresmian SNMPTN dan SBMPTN (13/1) lalu, Muhammad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) menegaskan, bahwa alokasi SNMPTN dan SBMPTN masing-masing minimal 30 persen, sedangkan untuk mandiri maksimal 30 persen.
Namun, terang La Hasan kemungkinan bergesernya nilai daya tampung tersebut bisa terjadi. “Misalnya kan SNMPTN pengumuman, daftar ulang bersamaan dengan SBM, di situ kita lihat dari SNMPTN berapa yang enggak daftar ulang, kita tambah di SBMPTN kalau enggak bisa nanti di mandiri,” jelasnya, pada Sketsa (16/2) lalu.
Pun menurut La Hasan, jika tak berhasil lolos dari kuota yang telah disediakan, dapat mengikuti jalur mandiri gelombang kedua. “Tapi itu tidak mutlak. Fakultas memohon kepada rektor, karena sampai dengan mandiri kuota belum terpenuhi, maka minta dibuka lagi pendaftaran. Biasanya hanya dua sampai tiga prodi (program studi),” imbuhnya.
Seperti diketahui, jika penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri merupakan hak masing-masing fakultas. “Fakultas membuat kajian berdasarkan rasio, ruang, laboratorium, dan lain-lain, itu hak mereka mau mengusulkan atau tidak. Maksimal 30 persen, jadi tidak bisa dipatok. Seperti kedokteran, tidak menerima mandiri,” imbuhnya.
Jadi, bila ditemukan banyak mahasiswa ataupun dosen yang mengeluhkan tentang kondisi kelas yang tak kondusif, lantaran fasilitas pun tenaga kerja yang tak imbang tersebut, semua kembali pada kebijakan fakultas. Selain itu, pada tahun ini Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Kedokteran, dua prodinya yakni Matematika dan Kedokteran Gigi akhirnya turut membuka peluang bagi maba melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN.
Namun, masih ada beberapa prodi yang berstatus SK lokal (belum menerima SK Menteri), sehingga penerimaan mahasiswa hanya dapat melalui jalur mandiri. Prodi tersebut antara lain, Pariwisata dan Bisnis Hospitality (Konsentrasi Ilmu Adminitrasi Bisnis), Pendidikan Komputer (Konsentrasi Pendidikan Matematika), PPKN (Konsentrasi Pendidikan Sejarah), serta D3 Teknik Pertambangan. (adn/jdj)