Sumber Gambar: Istimewa
SKETSA - Akhir-akhir ini, tak terdengar kabar terkait kehadiran atau kegiatan dari Aliansi Segitiga Kesehatan (ASK) yang terdiri atas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Farmasi (FF) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ini. Bahkan, postingan terakhir yang terunggah di Instagram @aliansi_bem_kesehatan terpantau pada Agustus 2020. Hal ini menuai spekulasi, apakah ASK masih ada atau sudah dibubarkan.
Menanggapi isu yang ada, Fauzan Afandi selaku Ketua ASK dan Gubernur BEM Farmasi 2021 menegaskan jika tidak ada pembubaran pada aliansi yang sudah berdiri sejak 2017 tersebut.
“Selama ini sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan dari beberapa konsentrasi kegiatan. Seperti pengabdian, kajian sama pengkaryaan. Agak berbeda dari tahun kemarin, tahun ini ASK lebih memfokuskan kepada kajian dan follow up isu-isu mengenai kesehatan yang kerap terjadi di Indonesia,” paparnya kepada Sketsa, Rabu (1/9) melalui pesan WhatsApp.
Dalam waktu dekat, ASK berencana untuk mengadakan diskusi publik yang membahas tentang vaksin dan oksigen di Samarinda. Pemateri yang akan hadir berasal dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Kegiatan ini akan berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting.
Mengenai kepengurusan ASK pada tahun ini, Fauzan menyebut jika aliansi masih dipegang oleh para kepala lembaga di tiga fakultas kesehatan Unmul.
“Memang, kami sepakat untuk kepala lembaganya yang memegang langsung. Karena kita sistem aliansi pada umumnya, tetap yang harus memimpin adalah kepala-kepala lembaga. Kemudian ketika ada kesepakatan dalam aliansi mau garap isu kesehatan dan membutuhkan korlap, kami akan melakukan konsolidasi terkait itu,” terangnya.
Ia juga menuturkan, hambatan terbesar yang dialami oleh aliansi selama melaksanakan program adalah penyesuaian waktu dari tiga fakultas. Di mana semuanya memiliki jadwal yang padat. Meskipun begitu, para anggota ASK tetap mengedepankan profesionalitas organisasi sebagaimana mestinya.
“Semoga aliansi ini terus bergerak mengawal isu-isu kesehatan yang ada. Karena sejatinya, jantung dari kesehatan yang ada di Unmul adalah kita, tiga fakultas kesehatan yang ada di aliansi,” harapnya.
Tanggapan serupa juga datang dari Fairuz Faisal, selaku wakil direktur ASK pada tahun 2019. Baginya, aliansi ini hadir untuk membantu mewadahi aspirasi mahasiswa kesehatan serta berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan.
“Kegiatan yang telah dilakukan (pada saat masa kepengurusan kami) adalah penyaluran dana kepada masyarakat yang terdampak bencana, penyaluran aspirasi dan kajian yang dapat dicek di media sosial kami,” pungkasnya Fairuz, Minggu (5/9).
Sebagai penutup, Fairuz juga berharap agar ASK ini dapat segera kembali dan membantu mahasiswa dalam menyalurkan aspirasinya. (wuu/khn/str/rst)