SKETSA – Sepanjang Rabu (15/8) kemarin Gelora 27 September dipadati oleh ribuan mahasiswa baru (maba). Mereka mengikuti kegiatan Prasasti Mulawarman yaitu percepatan adaptasi lingkungan kampus untuk tingkat universitas.
Para maba datang dari 14 fakultas, didampingi oleh mahasiswa tingkat atas dari organisasi fakultas. Para maba mengenakan almamater kuning milik Unmul disertai pita di lengan kanan yang menandakan kode warna masing-masing fakultas.
Dibandingkan dengan gelaran tahun-tahun sebelumnya, Prasasti Mulawarman kali ini lebih berbeda. Pertama adalah dengan diadakannya Rapat Senat Terbuka Universitas Mulawarman. Maba dituntun masuk ke dalam gelora dan mengisi tiap tribun. Acara dibuka dengan laporan dari Wakil Rektor I bagian akademik, Mustofa Agung Sardjono.
Setelah itu maba secara simbolik mengenakan alamamater Unmul; pertanda mereka telah diterima di Unmul sekaligus dimulainya kehidupan sebagai seorang mahasiswa. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu mars Mulawarman.
Tak lupa, Masjaya selaku rektor dan ketua senat juga mengucap selamat datang kepada 5.314 maba yang berhasil masuk ke Unmul. Sekitar pukul 09.30 Wita, Rapat Senat Terbuka berakhir. Tak lama satu per satu kelompok senat mulai keluar dan pergi meninggalkan gor.
Acara masih tetap berlanjut, kali ini diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa. Ada sambutan dari Ketua Panitia Prasasti, Muhammad Miftahul Mubarok dan Rizaldo selaku Presiden BEM KM Unmul.
“Saya percaya hari ini dengan mencintai Unmul dan Indonesia tidak ada jalan pintas dan tidak ada cara mudah. Bangga dengan Unmul dan Indonesia maka berikanlah karya. Inilah yang harus kalian pikirkan bahwa karya bukan hanya tentang prestasi, tetapi tentang semua aksi nyata mahasiswa,” kata Rizaldo.
Memasuki pukul 11.00 Wita mahasiswa yang di dalam gor mulai dituntun keluar. Di halaman gor sudah berdiri sebuah panggung dan papan bertuliskan nama tiap fakultas. Prasasti Mulawarman tahun ini mengambil pilihan untuk menggelar acara di halaman gor. Di mana para unit kegiatan mahasiswa (UKM) tingkat universitas akan memperkenalkan diri dan berunjuk gigi.
Namun belum selesai acara terdapat fakultas yang menarik mabanya undur diri. Ada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Teknik yang memutuskan menarik mabanya dari gor. Seolah lazim bagi kedua fakultas ini untuk walkout saban tahun tiap helatan adaptasi tingkat universitas.
Catatan lainnya tahun ini yang berbeda adalah maba Fakultas Hukum (FH) mengikuti ajang PKKMB dari awal hingga akhir. Padahal berdasarkan rekam jejak, FH dikenal juga sebagai fakultas yang gemar menarik massanya pergi.
Sementara mahasiswa yang masih bertahan tetap terlihat antusias ketika menyaksikan penampilan tiap UKM. Akan tetapi, semakin lama suasana semakin tidak kondusif lantaran terik sengat matahari. Dengan suhu udara 33 derajat siang itu, banyak di antara maba mengalami drop.
“Keluhannya rata-rata pusing, pingsan, sama kepanasan,” kata Abdulah Hakam, salah satu tim bantuan medis Azygos dari Fakultas Kedokteran.
Kendati begitu, terik matahari tetap tidak menjadi penghalang. Acara tetap dilanjuktan hingga seluruh penampilan UKM selesai. Prasasti Mulawarman berakhir pada sore hari selepas diadakannya konfigurasi ribuan maba yang membentuk logo Unmul. (fir/gie/cin/wal)