Ruang UKM Unmul Masih Rawan Pencurian, Pos Keamanan Student Center Belum Ada Kepastian

Ruang UKM Unmul Masih Rawan Pencurian, Pos Keamanan Student Center Belum Ada Kepastian

Sumber Gambar: Sari/Sketsa

SKETSA  Kasus pencurian di Student Center (SC) Unmul masih terus terjadi. Salah satunya, yang baru saja dialami oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Catur Unmul. Raibnya fasilitas dalam ruang sekretariat UKM tersebut menjadi bukti bahwa keamanan SC yang masih kurang ketat.

Kepada Sketsa, Said selaku Ketua UKM Catur mengungkap bahwa hingga saat ini kasus pencurian barang di ruang UKM tersebut telah terjadi sebanyak tiga kali. Kasus pertama ialah pencurian kipas. Dilanjut dengan kehilangan stop kontak yang terjadi pada kepengurusan periode sebelumnya, dan yang terakhir ialah kasus pencurian yang belakangan ini baru saja terjadi.

“Yang ketiga itu kipas juga kak, ini terjadi di kepengurusan saya. Jendela yang sebelumnya kami paku mati dibobol sampai kayu buat memaku yang di dalam itu rusak. Saya baru sadar barangnya hilang itu di tanggal sebelas Maret pas saya kebetulan lagi ke sekre,” beber Said saat diwawancarai Sketsa pada (12/3) lalu.

Hingga saat dilakukannya liputan ini, Said mengaku pihaknya belum melakukan pelaporan secara resmi kepada pihak berwenang.

“Tapi beberapa kali kami coba tanyakan kepada BEM maupun pihak rektorat terkait keamanan di Sekretariat. Tapi dari pihak (tersebut) tidak terlalu menggubris,” imbuhnya dalam wawancara via pesan WhatsApp.

Said juga memaparkan bahwa melalui rapat bersama BEM, para UKM di Unmul telah menyampaikan sejumlah keresahan yang ada. Termasuk mengenai keamanan dan kenyamanan Student Center. Keresahan-keresahan tersebut juga telah disampaikan kepada pihak Rektorat, namun jawabannya masih nihil.

Menanggapi hal tersebut, Sketsa mencoba menemui Abdul Khadir selaku Koordinator Kemahasiswaan, untuk menanyakan perihal kasus pencurian yang terjadi di SC. Abdul menyampaikan bahwa hingga saat ini, ia belum juga menerima laporannya secara resmi. 

“...hanya desas-desus (yang) saya terima. Tapi kan saya nggak bisa nerima (berita) yang angin, harus ada laporan dari (pihak) sana. Ada bukti foto, ada berapa buah yang hilang, nanti baru kami akan memanggil pihak keamanan kampus,” jelas Abdul ketika diwawancarai langsung oleh Sketsa pada Senin (18/3) lalu.

Abdul berharap mahasiswa dapat lebih komunikatif dengan pihak mereka, dan segera memberikan laporan tertulis serta melampirkan bukti yang ada. Agar setelahnya akan segera diberikan solusi.

Di sisi lain, Abdul mengungkap bahwa pihak rektorat telah merencanakan pemindahan kantor ke Student CenterSehingga ruangan pos keamanan juga akan disediakan. Namun hal tersebut belum bisa dipastikan waktunya dikarenakan masih menunggu perbaikan dari bidang perlengkapan. 

“Nah (pemindahan) itu rencana, tapi kita minta supaya dibaikin dulu ruangannya. Dari Wakil Rektor III sudah acc,” pungkas Abdul. (mgf/opi/may/sya/ali)