Rencana Pindah Prodi Sasindo ke Gunung Kelua

Rencana Pindah Prodi Sasindo ke Gunung Kelua

Sumber gambar: istimewa

SKETSA - Beberapa waktu lalu beredar kabar prodi Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) akan dipindahkan ke kampus Gunung Kelua. Hal ini sempat menuai kontra, termasuk dari kalangan mahasiswa. Satyawati Surya, Wakil Dekan Bidang Akademik FIB menyatakan sudah menjadi rencana Unmul untuk membawa FIB ke kampus Gunung Kelua.

Tak asal pindah, Satyawati mengatakan rencana pindah prodi Sasindo sudah diatur dalam SK rektor, bahkan sejak sekitar satu atau dua tahun lalu. Meski sudah menerima izin sejak lama, namun rencana tersebut baru akan direlisasikan tahun ini. Nantinya mahasiswa Sasindo akan ditempatkan diruangan yang berada di gedung eks rektorat, tepatnya di sebelah kanan dari arah masuk M. Yamin.

"Gedung yang di SK-kan bagian depan saja. Namun saat itu gedung masih digunakan untuk jenjang pascasarjana dan magister," ujarnya saat wawancara pada (1/3) lalu.

Namun, karena pascasarjana telah dipindahkan ke gedung baru, maka FIB akan segera mengisi ruang yang sudah tidak digunakan. Dikatakan Satyawati, ada tujuh ruang kelas yang akan digunakan. Namun tidak semuanya dapat digunakan lantaran berukuran kecil. Rencananya juga akan dilakukan renovasi ruangan tersebut agar menjadi lebih luas.

Alasan Sasindo menjadi prodi yang dipindahkan karena beberapa pertimbangan. Salah satunya ialah karena kapasitas mahasiswa Sasindo yang paling memungkinkan. "Kalau Sastra Inggris (Sasing) dipindahkan, tidak cukup karena jumlahnya banyak. Jika Etnomusikologi, akan banyak kelas yang tidak dimanfaatkan," terangnya.

Satyawati menceritakan, kemunculan SK dimulai saat FIB akan divitasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Di mana dari hasil pantauan vitasi tersebut, FIB dinilai masih minim fasilitas.

"Akhirnya FIB mengajukan ke pihak rektorat terkait ruang kelas dan diberikan SK tersebut," jelasnya

Lebih lanjut, ia menuturkan perpindahan paling cepat akan dilakukan di bulan Maret atau awal April. Namun hingga kini, rencana tersebut belum terrealisasikan.

Menyoal gedung, rupanya FIB juga tengah berjuang untuk mendapatkan gedung Pascasarjana Magister Manajemen FEB yang berada bersebelahan dengan gedung FIB. Gedung tersebut saat ini sudah tidak lagi digunakan lantaran mahasiswa Magister telah dipindahkan satu lokasi dengan kampus FEB di Kelua.

Sejak 2015, rupanya FIB sudah bersurat ke rektorat meminta jika Magister Manajemen pindah, SK-nya bisa diberikan ke FIB untuk ditempati. Namun saat itu Magister Manajemen belum pindah sehingga tidak ada respons lanjutan. Kini gedung tersebut sudah tak lagi digunakan untuk Magister Manajemen, FIB kembali memberikan surat yang baru dengan tujuan sama. Namun, hingga kini belum ada keputusan resmi.

"Kalau dapat, tetap harus direnov," ungkap Satyawati.

Respons Mahasiswa

Rencana perpindahan ini menimbulkan pro dan kontra. Hingga akhirnya BEM FIB membuka audiensi pada 13 Maret. Bertempat di Ruang 4 (Chairil Anwar) FIB untuk membahas isu tersebut.

Sulistianoto Theo Ciptono, selaku Gubernur BEM FIB 2019 mengatakan beberapa mahasiswa menolak karena adanya ketidakjelasan. "Menolak karena tidak ada kejelasan, transparansi dari birokrat untuk pindah, teman-teman kaget dan enggak terima," ujarnya.

Perpindahan banyak ditolak sebab dinilai terlalu mendadak dan tidak ada sosialisasi dari birokrat kepada mahasiswa. Akan tetapi, setelah melewati audiensi dengan banyak memberikan saran dan kritik, akhirnya mahasiswa menerima keputusan perpindahan tersebut.

Setelah keputusan diterima, perpindahan prodi Sasindo hingga kini belum ada perkembangan yang signifikan. Dikhy Zhawara selaku Kepala Dinas Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM FIB menyatakan pihaknya hingga kini sedang mengawal kelanjutan dari audiensi tersebut.

“Perkembangan sudah sampai step akhir. Sudah enggak diusut lagi kasusnya. Kita ini hanya drive follow up kenyamanan mahasiswa dari segi fasilitas," terangnya.

Sebelumnya dalam audiensi tersebut, mahasiswa menyarankan rolling kelas. Namun saran tersebut ditolak oleh pihak birokrat FIB karena dinilai tidak memungkinkan. Hingga saat ini, Sasindo masih belum menempati Gunung Kelua. Belum diketahui secara pasti kapan perpindahan tersebut terealisasi. (hlm/vny/fzn/adl/els)