Rancang Bangun dan Lomba Balap Gokart Listrik, Mahakam Team Raih Penghargaan PLN ICE 2024
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
SKETSA – Mahakam Team yang beranggotakan mahasiswa FT Unmul berhasil meraih penghargaan sebagai Juara II Balap Gokart Listrik dalam ajang bergengsi PLN Innovation & Competition in Electricity (PLN ICE) 2024. Acara yang diikuti oleh 53 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia tersebut, pada puncaknya dilaksanakan pada 5 – 8 November 2024 di Circuit Sentul International Karting, Bogor.
PLN ICE merupakan kegiatan rutin tahun yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan (PLN Puslitbang). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya dalam menjaring ide dan inovasi terkait bidang ketenagalistrikan.
PLN ICE 2024 dapat diikuti baik mahasiswa maupun dosen. Rangkaian lomba yang diselenggarakan terdiri atas tiga kategori, di antaranya rancang bangun gokart listrik, kompetisi kendaraan hidrogen, dan idea competition.
Pada pelaksanaannya, Mahakam Team dari Unmul turut berpartisipasi sebagai peserta pada kategori rancang bangun gokart listrik. Dosen pendamping yang merupakan Koordinator tim, Fatkhul Hani Rumawan menyampaikan bahwa pada awalnya Unmul mendapat undangan dari Panitia PLN ICE 2024. Melalui undangan tersebut maka Kepala Program Studi Teknik Elektro, Didit Suprihanto menunjuk Bayu Ramadhani, mahasiswa program studi (Prodi) Teknik Elektro FT 2021 sebagai ketua tim pada perlombaan tersebut.
“Kepala Program Studi Teknik Elektro menugaskan Bayu untuk segera membentuk tim. Beliau juga menugaskan saya sebagai pembina untuk sekaligus mendampingi kegiatan tersebut,” ucap Hani saat ditanyai secara langsung, Kamis (28/11) lalu.
Berdasarkan penugasan tersebut, Bayu kemudian menggaet tiga mahasiswa Prodi Teknik Elektro yakni Norman Arya Putra, Bintang Dwi Purwanto yang keduanya sama-sama Teknik Elektro angkatan 2022, dan Muhammad Wildan Faza yang merupakan angkatan 2022, serta seorang mahasiswa Prodi Teknik Industri angkatan 2021 yaitu Dieouf Ramma Allo To’dang untuk bergabung sebagai tim.
Kepada Sketsa, Bayu selaku ketua tim mengakui telah melewati beberapa tahapan seleksi perlombaan tersebut. Mulai dari pembuatan proposal dengan menuangkan ide dalam bentuk perancangan desain gokart listrik, seleksi dalam bentuk presentasi dan wawancara, hingga akhirnya menjadi salah satu finalis dan mendapatkan pendanaan.
Setelah dinyatakan lulus dalam seleksi pendanaan, di mana beberapa anggota tim yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai kabupaten di Kalimantan Timur, dipanggil kembali ke kampus melalui surat Dekan FT Unmul kepada LPPM Unmul guna segera memulai merancang gokart listrik.
“Dua minggu setelahnya itu lagi baru ada kabar kami lulus, baru habis itu kami dipanggil dari fakultas untuk balik lokasi dari KKN untuk rancang bangun gokart listrik,” jelas Bayu saat diwawancarai di hari yang sama.
Bayu juga membeberkan kelebihan yang dimiliki tim mereka sehingga dapat lulus dalam tahapan seleksi yang ada, yakni sistem BLDX menggunakan water cooling atau liquid cooling yang tidak dipakai oleh tim lain.
“Sistem pendingin yang dipakai oleh tim lain tidak begitu, memang ada sih tapi jarang dipakai,” lanjutnya.
Meski begitu, Mahakam Team turut merasakan berbagai kendala dalam perancangan lomba tersebut. Mulai dari minimnya pengalaman dalam lomba sejenis, dan tingginya biaya material yang dibutuhkan termasuk ongkos kirim, kurangnya ketersediaan pelatihan bagi mereka yang merupakan tim baru, hingga kurangnya alat-alat pendukung yang dapat menunjang perancangan mereka.
Dieouf, salah seorang anggota tim menyatakan, sekitar 80 hingga 90 persen material dibeli dari pulau Jawa. Hal ini menyebabkan barang-barang yang di pesan datang dengan waktu yang bervariasi. Ini kemudian turut memangkas waktu mereka dalam merancang gokart listrik yang seharusnya dikerjakan selama 3 bulan.
“PLN ngasih waktu kurang lebih 3 bulan, nah untuk beli bahan-bahannya sampai semua lengkap itu butuh sebulanan,” tutur Dieouf di tempat dan waktu yang sama.
Dieouf melanjutkan, untuk perancangan gokart memerlukan sisa waktu sebulan dua minggu hanya untuk merakit hingga jadi.
Tidak hanya persoalan material, Mahakam Team juga merasakan kendala dalam hal finansial. Meski angka pendanaan yang diberikan oleh PLN sudah terbilang cukup besar, Mahakam Team tetap merasakan kesulitan akibat banyaknya material yang di pesan dari luar pulau, sehingga biaya kirim yang dikeluarkan juga cukup besar.
Oleh karena itu, Koordinator, Ketua, dan seluruh anggota Mahakam Team berharap agar ke depannya pihak fakultas maupun universitas dapat memberikan bantuan dan dukungan berupa pendanaan hingga tuntas. Selain itu, pengadaan pelatihan juga diperlukan guna menunjang pemahaman dan mengasah keterampilan mahasiswa, khususnya yang akan berpartisipasi sebagai peserta di ajang yang sama. (amg/opi/ali/ner)