Program KMMI UPT Perkasa, Bantu Mahasiswa Hadapi Era Revolusi Industri

Program KMMI UPT Perkasa, Bantu Mahasiswa Hadapi Era Revolusi Industri

Sumber Gambar : Perkasa.unmul.ac.id

SKETSA - Menggandeng beberapa lembaga seperti Bank Indonesia, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (Perkasa) Unmul mengadakan program Kredential Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) sebagai upaya mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Melalui program ini, UPT Perkasa membantu mahasiswa mempersiapkan diri dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Peserta akan diberikan pembekalan pengetahuan kewirausahaan dengan empat konsentrasi pilihan course yaitu digital marketing, pengemasan, legal, dan keuangan.

Demi menyukseskan program ini, UPT Perkasa banyak menjalin kerjasama dengan pihak-pihak di luar Unmul, terutama pihak-pihak yang berasal dari dunia usaha dan industri. Pembicara dalam pelatihan program ini nantinya akan beragam, tidak hanya dari internal Unmul.

Pendaftaran program KMMI sendiri telah dibuka sejak 16 Juli dan ditutup pada 24 Juli. Peserta yang telah mendaftar akan diseleksi dan dipecah menjadi empat sesuai dengan konsentrasi course yang ada.

Rusliansyah, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menjelaskan bahwa saat ini, program KMMI menerima 400 mahasiswa yang tidak hanya berasal dari FEB, namun mahasiswa Unmul secara keseluruhan.

Keuntungan yang didapatkan peserta nantinya tidak hanya ilmu yang aplikatif. Pelatihan ini juga dapat dikonversi menjadi 3 SKS pada mata kuliah yang relevan dengan program studi asal masing-masing peserta.

Rusliansyah menyampaikan pula kemungkinan keberlanjutan program KMMI. “Program ini akan kami usahakan untuk terus berlanjut,” tutup Rusliansyah kepada Sketsa, Sabtu (24/7)

Di sisi lain, mahasiswi Pendidikan Matematika, Sahdina Fauziah, menyampaikan bahwa keuntungan ini menjadi salah satu alasannya mengikuti program KMMI. Dirinya juga menyebutkan dalam program KMMI ia memilih sub-program legality karena melihat banyaknya usaha-usaha yang tidak legal.

“Emang sih, ngurus kaya gitu nggak cepet, tapi setidaknya harus ada izin. Jadi aku tertarik untuk ambil sub program ini,” papar Sahdina kepada Sketsa melalui Whatsapp, Selasa (3/8).

Sahdina juga berharap program ini tidak tidak hanya dilaksanakan tahun ini. “Harapan ke depannya program ini dapat diadakan setiap tahun, biar seru aja gitu,” tutupnya. (rva/jla/jen/rst)