Sumber: Istimewa
SKETSA – Masa tahun ajaran baru tak lama lagi. Artinya kampus akan bersiap menyambut mahasiswa baru (maba) dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Rangkaian agenda universitas ini sudah menjadi wajib di tiap tahunnya.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menegaskan bahwa pelaksanaan PKKMB merupakan tanggung jawab pimpinan perguruan tinggi. Sementara unsur lainnya seperti dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa ikut membantu pelaksanaan kegiatan ini.
“Setiap PKKMB selalu melibatkan mahasiswa, maka dari itu di tahun-tahun sebelumnya BEM KM selalu ditunjuk jadi koordinator penyelenggara PKKMB,” terang Aulia Furqon Wakil Presiden BEM KM Unmul.
Selain itu sesuai dengan peraturan Kemenrisktekdikti, maba juga dilarang mengikuti agenda kemahasiswaan terlebih dahulu sebelum secara resmi dibuka di PKKMB universitas.
Sebelumnya pembahasan PKKMB telah berlangsung dengan Wakil Rektor Bidang Alumni dan Kemahasiswaan, Encik Ahmad Syaifudin. “Kita enggak mau, jika enggak ada forum terbuka antara BEM fakultas, dekan, dan rektor. Agar arah dari PKKMB ini sesuai dengan keinginan kita. Kita enggak mau tiba-tiba ditunjuk tanpa sepengetahuan yang lain,” tutur Furqon kepada Sketsa Rabu, (15/5) lalu.
Dijelaskan Furqon bahwa mengawal PKKMB bukan berarti mengambil alih. BEM KM akan tetap mengadakan open recruitment umum agar tetap seluruh mahasiswa dilibatkan.
“Bahkan kita pengin ada perwakilan masing-masing fakultas minimal lima orang. Jangan sampai jumlah panita lebih sedikit dibanding jumlah mabanya, jadi harus seimbang,” tambah Furqon.
Salah satu konsepan yang ingin dilakukan adalah menciptakan sesuatu yang belum ada, sehingga menjadi yang pertama kali di Unmul. Konsepan tersebut rencananya akan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), “Kita (Unmul) sudah 57 tahun berdiri dan terakreditasi A, tapi sayang aja kalau enggak ada rekor," ujarnya.
Berkaca pada penyelenggaraan PKKMB sebelumnya, salah satu yang menjadi evaluasi adalah persiapan yang kurang maksimal karena waktu terlalu mepet. Untuk mengantisipasi kendala-kendala yang tidak diinginkan, persiapan pun harus lebih matang. Seperti mahasiswa yang pingsan bahkan ruangan yang tidak memadai untuk menampung jumlah maba.
Rencananya 24 Mei mendatang paling lambat akan ditentukan siapa ketua PKKMB tahun ini. (sut/mrf/adl)