Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
SKETSA - Mahasiswa Unmul kembali menapaki jejak pada Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI). Diselenggarakan mulai (16/5) yang lalu, perebutan posisi sebagai perwakilan ke tingkat wilayah ini berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 36 mahasiswa.
Bertempat di Gedung Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si, seleksi yang diperlombakan terdiri dari tiga kategori yaitu kategori Tim Terbaik, Pembicara Terbaik, dan yang terakhir adalah kategori Juri Binaan Terbaik.
Aditya, selaku salah satu pengurus kompetisi tersebut menyebutkan bahwa para alumni KDMI dan Mulawarman Debate Society (MDS) turut serta dalam membantu jalannya proses seleksi. Tak hanya itu, dosen dari berbagai fakultas di Unmul juga ikut andil dalam agenda tersebut.
“Proses dilakukan dengan terbuka, dan melibatkan stakeholder yang ada,” beber Aditya melalui aplikasi Zoom pada (27/5) yang lalu.
Tahun ini, ia mengungkapkan bahwa Unmul mengundang perwakilan dari 11 fakultas, dengan 2 debater dan 1 juri. Di mana masing-masing fakultas mengirimkan 3 mahasiswa sebagai perwakilan.
Aditya mengungkapkan tak ada kendala yang berarti selama kegiatan seleksi berlangsung. Hanya saja pelaksanaannya yang memakan waktu cukup lama. Di mana proses seleksi fisik bisa terselenggara hingga waktu magrib, dan proses akademik yang berlangsung hingga tengah malam.
Ia juga menjelaskan strategi yang diusung untuk mahasiswa Unmul yang akan terpilih di KDMI selanjutnya. Para mahasiswa yang terpilih pada tahun ini dipersiapkan untuk menjadi pembelajaran baru bagi calon peserta yang akan datang.
“Kami juga ikuti seminar untuk menjadi evaluasi celah mana yang dapat dikembangkan sebaik mungkin untuk membekali mahasiswa kita.”
Melansir dari situs resmi Unmul, mahasiswa yang keluar dengan gelar Tim Terbaik jatuh pada FEB dengan skor 598, dan diikuti oleh FISIP sebagai urutan kedua dengan skor 582. Terakhir, dengan selisih 3 poin, tim terbaik ketiga dipegang oleh mahasiswa dari FT.
Adapun pada kategori Juri Binaan Terbaik pada urutan pertama dipegang oleh Muhammad Kabir Taufiqulhakum Rusydi dari FT sekaligus yang keluar sebagai perwakilan Unmul di tingkat wilayah. Disusul dengan Imelda Palimbunga dari FH, dan di urutan ketiga Derryano Eduardo Syahputra dari FMIPA.
Pada posisi keempat dipegang oleh FIB, Awanda Erna Pasutri, serta di urutan kelima diraih oleh Olyen Olyvia Siffrijummi dari FEB.
Pada kategori Pembicara Terbaik, perolehan skor tertinggi diraih oleh Eni Anggraini yang berasal dari FEB dengan jumlah nilai 297. Lalu yang kedua Suryani dari FT, dan diikuti oleh Raihan Jouras Zidan Purnomo di posisi ketiga.
Eni Anggraini yang juga tergabung dalam tim dengan perolehan skor tertinggi mengaku demi mendapatkan nilai yang diraih, banyak persiapan yang ia tempuh bersama timnya. Di mana ia juga melakukan sesi mentoring dengan kakak senior yang sebelumnya sudah berkecimpung di dunia debat.
Pada proses persiapan, ia juga tidak begitu mendapat kendala yang mengganggu. Hanya saja waktu pelaksanaan yang bertabrakan dengan jadwal UAS membuatnya sedikit kelimpungan sehingga fokus yang ia jalani mesti terbagi.
“Tapi overall sebenarnya kendalanya masih bisa diatasi dengan sangat baik dan harapannya juga ke depan bisa lolos ke tingkat yang selanjutnya lagi gitu,” ungkapnya lewat pesan WhatsApp pada Jumat (7/6) lalu.
Eni mengaku, peran senior sungguh krusial dalam membantunya mempersiapkan kompetisi ini. Di mana Eni dan timnya sering meminta umpan balik serta berbagi pengalaman mengenai tips dan trik dalam lomba debat dengan senior-seniornya.
Dalam segi dukungan, Eni menganggap bahwa pihak universitas serta fakultas sudah cukup menyokong adanya penyelenggaraan KDMI ini, baik dari segi fasilitas, akomodasi dan juga konsumsi.
“Saya berpikir fakultas dan universitas kami sangat mendorong kami untuk bisa melaksanakan kompetisi ini dengan suportif yang sangat tinggi dan harapannya bisa memberikan kebanggaan untuk mereka (Unmul) juga seperti itu.”
Dengan menggandeng Suryani, mahasiswa prodi Teknik Lingkungan yang keluar sebagai pembicara terbaik kedua, Eni menaruh harapan besar pada seleksi KDMI di tingkat wilayah. Ia berharap melalui tahap ini ia bisa melanjutkan perjuangan hingga tingkat nasional.
“Dan tentunya juga mungkin dengan harapan yang sangat besar bisa memenangkan Universitas Mulawarman dan bisa jadi best speaker” beber mahasiswa FEB tersebut. (tkh/yra/tha/mar)