Pendaftaran KKN 51 Unmul Dikeluhkan Mahasiswa: Website Error hingga Jadwal yang Tidak Ideal

Sumber Gambar: Instagram @kkn_unmul
SKETSA - Pendaftaran program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unmul angkatan 51 tahun 2025 menuai berbagai keluhan dari mahasiswa. Sejumlah peserta, khususnya dari angkatan 2022 yang menjadi kelompok wajib KKN pada periode ini, mengungkapkan beragam permasalahan yang mereka alami selama proses pendaftaran daring berlangsung.
Mulai dari waktu pendaftaran yang dibuka secara mendadak pada tengah malam, gangguan teknis pada website resmi KKN yang sering mengalami eror juga tidak bisa diakses, hingga kurangnya sosialisasi terkait pilihan jenis KKN seperti tematik dan reguler. Kondisi tersebut menimbulkan keresahan dan ketidakpuasan di kalangan mahasiswa.
Mahasiswi Jurusan Manajemen FEB 2022 Selvi Intan Nabila, mengaku kesulitan saat proses pendaftaran karena jaringan internet di tempat tinggalnya yang tidak stabil. Ia menyebut pendaftaran yang dilakukan pada malam hari sangat menyulitkan mahasiswa yang tinggal di daerah dengan akses internet terbatas.
“Menurut saya, pendaftarannya terlalu malam. Enggak semua wilayah itu punya jaringan yang bagus, dan itu juga eror. Saya waktu itu nunggu loading sekitar 20 menit. Waktu sudah bisa pilih, pilihan desanya tinggal sedikit,” ujar Selvi kepada Sketsa, Kamis (15/4).
Selvi menyarankan agar waktu pendaftaran diubah ke sore hari, sekitar 16.00 Wita, agar mahasiswa punya kesempatan mencari tempat dengan jaringan internet yang lebih stabil seperti di kafe atau perpustakaan.
Tak hanya terkendala teknis, Selvi juga mengungkapkan bahwa dirinya harus datang langsung ke kampus untuk mengajukan keringanan lokasi KKN karena kondisi kesehatan pribadi. Namun, ketika datang pada 09.00 Wita, ia tidak berhasil menemui pihak koordinator karena sedang menghadiri rapat di fakultas lain.
Ia berharap pihak kampus dapat memperbaiki sistem dan menyediakan opsi lebih manusiawi agar seluruh mahasiswa bisa mendapatkan akses dan informasi secara adil.
“Banyak teman-teman juga yang ngalamin eror. Ada yang cuma muncul satu pilihan daerah aja, enggak bisa milih sama sekali. Bahkan ada yang kejebak, sudah terlanjur milih padahal nggak mau yang tematik, tapi malah kepencet tematik,” ungkapnya.
Senada dengan Selvi, Muhammad Gibran Alza, mengungkapkan bahwa secara teknis, antarmuka pendaftaran memang cukup sederhana, namun justru sistem backend dari laman KKN yang menjadi sumber masalah utama.
“Kalau dari sisi pemilihan sebenarnya cukup mudah. Tapi yang jadi masalah itu di websitenya. Web sering down. Jadi saat proses pemilihan, banyak yang terganggu,” jelas Gibran saat diwawancarai Sketsa di hari yang sama.
Menurut mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) dari FISIP 2022 tersebut, proses pendaftaran yang dibuka secara serentak untuk seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas menyebabkan sistem tidak mampu menampung lonjakan akses dalam waktu bersamaan.
Meski dirinya merasa puas, Gibran mengaku bahwa tempat pilihan KKN yang ia dapat bukanlah pilihan utamanya.
Hal lain yang juga disoroti Gibran adalah waktu pembukaan pendaftaran yang semula dijadwalkan pada 00.00 Wita, namun diundur menjadi 01.00 Wita. Ia menyebut waktu tersebut sangat tidak ideal bagi mahasiswa.
Lebih jauh, Gibran menekankan pentingnya sosialisasi yang memadai kepada mahasiswa mengenai jenis-jenis KKN yang masih banyak disalahpahami.
“Banyak mahasiswa yang bingung soal pemilihan jenis KKN. Masih banyak yang belum tahu maksud dari tematik itu apa. Jadi ada yang nggak sengaja milih tematik karena nggak paham, dan akhirnya terjebak,” pungkasnya. (zwg/myy)