Pasca Aksi, BEM Akan Pantau Validasi UKT

Pasca Aksi, BEM Akan Pantau Validasi UKT

SKETSA - Wajah Presiden BEM KM Unmul, Norman Iswahyudi, nampak kusut setelah keluar dari ruang audiensi bersama pihak rektorat saat aksi (25/7) kemarin. Lantaran, tuntutan mereka menolak pembayaran UKT full bagi semester 9, ditolak lagi.

Keputusan Rektor masih sama dengan audiensi (18/7) sebelumnya. Pengajuan keringanan UKT bagi seluruh mahasiswa dengan ketentuan dan syarat yang berlaku.

( Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/audiensi-alot-tuntutan-mahasiswa-ditolak-rektor/baca )

“Sesuai dengan kebijakan dari rektor, saya mengimbau untuk meninjau ulang UKT seluruh mahasiswa tanpa terkecuali yang difasilitasi BEM masing-masing fakultas,” ucap Norman di depan massa aksi yang setia menunggu. Nantinya, tinjauan tersebut juga akan disampaikan kepada dekan tiap fakultas.

Namun BEM KM Unmul bersama Timsus UKT 2013 sedikit bernapas lega. Dua tuntutan lainnya dipenuhi rektor. Yakni pembebasan UKT bagi mahasiswa pendadaran periode Juli, serta validasi ulang bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan kerjasama pemerintah angkatan 2013.

Kepada Sketsa, Norman menuturkan walaupun keputusan tersebut cukup melegakan mahasiswa angkatan 2013, ia mengatakan bahwa penurunan biaya UKT tanpa adanya tinjau ulang masih belum bisa didapatkan.

“Dalam audiensi tadi (kemarin), birokrat juga menunjukkan teknis hitung-hitungan yang baru kami ketahui," ucapnya. Untuk itu pihaknya akan minta data hitung-hitungan yang dimiliki Unmul.

Langkah selanjutnya, Norman menegaskan akan hearing langsung dengan Abdunnur, Wakil Rektor Bidang Umum, Keuangan dan Sumber Daya Manusia.

"Ada rencana juga ingin adakan diskusi terkait perhitungan UC (unit cost) atau BKT/UKT untuk mahasiswa," katanya.

Norman juga sangat menyayangkan terkait absennya beberapa BEM Fakultas dalam aksi yang dilancarkan. Hal tersebut, diakuinya bakal menjadi evaluasi lagi. (pil/krv/jdj)