Mutualisme dalam Kerja Sama Unmul

Mutualisme dalam Kerja Sama Unmul

SKETSA - Kesuksesan Unmul hingga memperoleh akreditasi A tak hanya diraih berkat kerja sama antar sivitas akademika. Ada andil pihak ketiga yang turut serta dalam pembangunan Unmul melalui jalinan kerja sama. Pihak ketiga diharapkan menjadi penyokong langkah ke depan dalam menyiapkan cita-cita menjadi world class university.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Bohari Yusuf mengatakan hingga tahun 2018 Unmul telah menjalin kerja sama ke berbagai pihak yang menjadi salah satu parameter Unmul dalam menyandang akreditasi A. "Semakin banyak kerja sama, semakin bagus. Itu lihat saja di depan banyak logo-logo instansi yang kerja sama dengan Unmul," ucapnya dengan bangga.

Dalam website unmul.ac.id, ada lima kategori kerja sama yang dilakukan Unmul sejak tahun 2014. Di antaranya adalah kerja sama perguruan tinggi, pemerintah, industri, beasiswa, dan internasional. Tujuan dari kerja sama ini tak lain ditujukan untuk para sivitas akademik Unmul.

Kategori perguruan tinggi atau berkaitan dengan pendidikan, Bohari menuturkan bahwa banyak kerja sama yang dilakukan Unmul dengan pihak luar yang bertujuan untuk kepentingan mahasiswanya. Bahkan Unmul digadang-gadang akan bekerja sama dengan salah satu universitas di negeri ginseng, Korea.

"Ini kita lagi proses menjemput yang dari Korea. Jadi tahun ini mereka kita jemput ke sini untuk belajar budaya, tahun depan kita yang ke sana. Dan itu mereka yang membiayai," tuturnya.

Beberapa fakultas  juga gencar menjalin kerja sama, seperti FKIP dengan The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)  dan Fakultas Kedokteran yang menjalin kerja sama dengan Osaka University, Jepang. Selain itu, ada beberapa dosen dikirim untuk training di Jepang, Perancis, dan Jerman.

Unmul tidak hanya menjalin kerja sama dengan instansi pendidikan saja, namun juga instansi non-pendidikan. Bahkan brand ternama turut membuka ruang untuk membangun kerja sama dengan Unmul. Beberapa instansi tersebut antara lain Telkomsel, Garuda Indonesia, Pupuk Kaltim, dan Kaltim Prima Coal (KPC).

Dikatakan Bohari, hasil dari jalinan kerja sama Unmul dengan Telkomsel berupa pembangunan gazebo di sekitar perpustakaan Unmul, menara telekomunikasi, dan yang akan diluncurkan terdekat ini adalah aplikasi Unmul Mobile.

“Untungnya bagi Unmul, jaringan Telkomsel terjamin, wifi yang dipasang di seluruh fakultas dan kelas, Unmul juga nambah fasilitas. Kalau untung bagi Telkomsel, banyak mahasiswa yang membeli produk Telkomsel misal kuota sama voucher wifi,” tuturnya.

Bohari juga memaparkan hasil kerja sama Unmul dengan Garuda Indonesia berupa potongan harga untuk pembelian tiket penerbangan bagi dosen maupun mahasiswa Unmul.

“Cukup menunjukkan KTM saja, mahasiswa sudah memperoleh diskon. Tapi pembeliannya masih melewati outlet resmi Garuda,” ungkapnya.

Kerja sama yang terjalin tidak hanya  dengan instansi pemerintah. Beberapa perusahaan swasta seperti PT. Pupuk Kaltim juga turut digandeng Unmul untuk terlibat dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.

“Keuntungan untuk kita agar mahasiswa bisa KKN disana, misal KKN Tematik ataupun PKL. Bagaimana mahasiswa bisa PKL ke Pupuk Kaltim kalau tidak ada kerja sama,” jelasnya.

Ada pun kerja sama dengan KPC berupa riset yang dilakukan oleh dosen atau mahasiswa Unmul pada lubang bekas tambang di daerah Sangatta. Sebagai bentuk saling menguntungkan, dosen atau mahasiswa yang melakukan penelitian tersebut akan dibayar oleh KPC sebagai imbalan.

Sedang dalam waktu dekat ini, Unmul akan merilis aplikasi Unmul Mobile yang juga merupakan kerja sama dengan Telkomsel. “Insyaallah launching aplikasinya akan dilaksanakan tanggal 10 Februari mendatang,” tutupnya. (nhh/arr/cin/mer/adl)