Minim Paslon, DPM FIB Menahan Adanya Aklamasi

Minim Paslon, DPM FIB Menahan Adanya Aklamasi

SKETSA - September lalu, sejumlah lembaga mahasiswa di Unmul sudah gencar mengadakan Pemira. Berbeda dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB), hingga kini belum terlihat akan ada Pemira. Lagi-lagi, minimnya pasangan calon (paslon) yang mendaftar jadi kendala.

"Baru satu orang dan dia masih mencari pasangannya,” ucap Syam Aditya Herlangga, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FIB.

Menurut Syam, kurangnya minat berorganisasi menjadi salah satu faktor, serta penilaian mahasiswa terhadap organisasi terlalu sempit.

"Mahasiswa memandang BEM hanya membuat event, tetapi BEM ini bersama DPM merupakan sarana penghubung mahasiswa dengan birokrat,” tegasnya saat ditemui Sketsa, Selasa (15/11).

Jika diruntut, fenomena ini telah terjadi di beberapa fakultas. Baca http://sketsaunmul.co/berita-kampus/terpilih-aklamasi-berharap-bem-fisip-bangkit/baca dan http://sketsaunmul.co/berita-kampus/aklamasi-simbol-kemunduran-demokrasi/baca

Terakhir kabar aklamasi juga muncul dari Fakultas Teknik. Simak http://sketsaunmul.co/berita-kampus/aklamasi-terjadi-lagi-ketua-bem-ft-terpilih-bukan-kemunduran-demokrasi/baca

Syam menerangkan, DPM FIB masih menahan adanya aklamasi. Mereka tetap mengusahakan Pemira berjalan seperti demokrasi yang seharusnya. Aklamasi merupakan jalan terakhir, apabila hingga Desember belum ada paslon lagi.

Pilihan lain, kepemimpinan sebelumnya akan melanjutkan setahun lagi. Padahal, pihak fakultas sudah memberikan deadline, tapi DPM pun belum bisa memutuskan dari dua pilihan tersebut.

DPM mensyaratkan, paslon minimal berpengalaman di Himpunan Mahasiswa (Hima) dan IP minimal 3, serta sudah melewati tiga semester. "Biar enggak ada kecemburuan dan menghindari konflik," jelas mahasiswa semester 5 itu.

Syam pun menjelaskan, proses Pemira seperti pada umumnya. Mulai dari pengumpulan berkas hingga pemilihan. Jika Pemira sudah selesai, selanjutnya DPM akan merencanakan Pra-Kongres.

"Sebelumnya kami menuai kritikan, Jadi dengan ini kami bisa mendapatkan pembenaran. Sehingga, bisa diaplikasikan untuk selanjutnya," terang mahasiswa Etnomusikologi 2014 itu.

Terakhir, Syam berpesan agar mahasiswa FIB memahami fungsi dan peranan BEM, yakni sebagai perantara fakultas dan mahasiswa. "Bukannya, sekadar penyelanggara kegiatan," pungkas Syam. (asr/mld/jdj)