Aklamasi Terjadi Lagi, Ketua BEM FT Terpilih: Bukan Kemunduran Demokrasi
Meskipun BEM FT terpilih secara aklamasi, hal tersebut bukanlah wujud dari kemunduran demokrasi. (Sumber foto: Instagram.com/blm_ftunmul)
SKETSA - Satu lagi fakultas yang telah melaksanakan Pemira, ialah Fakultas Teknik (FT). Sayangnya, yang mencalonkan menjadi ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) hanya sepasang. Alhasil, Pemira berlangsung secara aklamasi.
Bukannya menjadi simbol kemunduran demokrasi, aklamasi menurut Dzainal, Ketua BEM FT terpilih, merupakan bentuk kebulatan suara dari mahasiswa FT. “Dengan naiknya aklamasi saya harap masyarakat teknik dapat mendukung penuh kepemimpinan kami,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan ini.
Dzainal juga menjelaskan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FT, sudah berusaha membuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin mendaftarkan diri sebagai pasangan calon (paslon). Bahkan masa pendaftaran diperpanjang hingga tujuh hari, namun nihil.
“Saya sama pasangan saya juga mencari lawan untuk pemilihan BEM Teknik, tapi ternyata tidak ada,” ungkapnya saat ditemui Sketsa (27/10).
Dzainal pun menyebut kebijakan aklamasi bukan keputusan sepihak, melainkan hasil audiensi BLM dengan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FT. Sebagai wujud demokrasi, paslon tetap melakukan pemaparan visi misi secara langsung kepada mahasiswa. Pemaparan visi misi tersebut telah berlangsung pada Kamis (3/11) lalu.
Terpilih secara aklamasi, Dzainal pun tak memungkiri dirinya sedikit kecewa. “Kita sudah siap dari awal, persiapan matang dan ternyata keadaannya aklamasi. Kita gak nyangka juga,” ujar mahasiswa semester tujuh ini.
Meski begitu, ia tetap semangat untuk membawa kemajuan BEM FT setahun ke depan, dengan visinya “Mewujudkan Masyarakat Teknik yang Aspiratif, Kreatif, Totalitas, Integritas dan Inovatif Menuju Teknik Satu". Dzainal pun berharap BEM FT bisa menjadi wadah aspirasi mahasiswa, sehingga mencapai kesejahteraan mahasiswa yang lebih baik. (krv/jdj)
Related post
Kolom Komentar
Share this article
