Sumber Gambar: Website FIB Unmul
SKETSA - Agar kegiatan kemahasiswaan tetap berjalan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIB, Satyawati Surya, menggelar rapat bersama sejumlah perwakilan organisasi mahasiswa (Ormawa) membahas perencaan Pemilihan Umum Raya (Pemira) tahun 2022. Pertemuan yang dilakukan pada Rabu (16/2) tersebut turut dihadiri BEM dan DPM FIB.
Sebelumnya, keorganisasian FIB Unmul sempat kandas usai dibatalkannya Pemira dan tiga Himpunan Mahasiswa (Hima) prodi mengisi struktur keorganisasian BEM FIB. Akan tetapi, Ketiga Hima tersebut tidak ada yang siap mengisi jabatan sebagai Ketua BEM FIB. Melihat kondisi tersebut, Satyawati mengaku BEM FIB sempat direncanakan untuk dibekukan, namun hal itu ditolak oleh dekan FIB dan proses pemilihan pemimpin kemudian dilaksanakan dengan sistem tunjuk. (Baca: Pemira Batal Terlaksana, Tiga Hima Prodi Isi Struktur BEM FIB).
“Tidak masalah saya bilang, selama ada yang bersedia menjadi ketua BEM untuk mengisi kekosongan,” ungkap Satyawati saat ditemui di kantornya.
Dari sana, Reza Adira Gusti kemudian menjadi ketua BEM FIB 2020-2021 dan saat ini telah mencapai satu tahun kepungurusan. Meski begitu, kondisi ini tidak lagi diharapkan, DPM FIB berinisiasi membuka pendaftaran pemira dan berharap adanya calon yang memenuhi syarat untuk mengajukan diri.
“Saya sampaikan pula bahwa kita membuka kesempatan ini kepada siapa saja, walaupun saat ini (calon kandidat) sedang berada dalam kepengurusan bidang-bidang lain. Jadi terbuka ya, apalagi yang sudah punya sumbangan partisipasi dengan fakultas itu sangat diharapkan partisipasinya untuk bisa mencalonkan diri sebagai ketua BEM,” imbuh Satyawati.
Nihilnya minat mahasiswa dalam Pemira dinilai Satyawati sebagai budaya malu untuk menonjolkan diri. Baginya, tidak semua orang memiliki rasa percaya diri untuk tampil sebagai pemimpin, sehingga dukungan perlu diberikan ketika ada yang bersedia mengajukan diri.
Reza selaku Ketua BEM FIB turut memberikan tanggapan terkait rencana pelaksanaan Pemira tahun ini. Ia mengaku masih bingung mengenai pelaksanaan Pemira, pasalnya ini kali pertamanya terjun dalam organisasi BEM, bahkan ditunjuk menjadi seorang ketua.
“Mungkin dari saya bagaimana memilihnya ya sesuai prosedurnya aja seperti apa, mulai dari pemilihannya nanti lewat online-nya pakai voting atau apa, seperti itu sampai nanti terpilih ketua BEM yang baru,” ujarnya dalam pertemuan siang itu.
Menilik pengalamannya setahun kemarin memimpin BEM FIB, Reza berharap ketua BEM yang baru telah berpengalaman dalam memimpin. Ia merujuk pada AD/ART yang menuliskan syarat ketua BEM yakni minimal berada pada semester tiga yang tentunya dengan pengalaman organisasi satu tahun di Himpunan Mahasiswa (Hima).
“Jangan lagi dipilih dadakan seperti saya, di angkatan baru 2021 ataupun 2022,” tegas Reza.
Ia mengungkap bahwa Desember 2021 lalu pemilihan pemimpin baru harusnya dilakukan. Nahas, kondisi perkuliahan dilakukan secara daring. Belum lagi banyak mahasiswa yang tak berada di Samarinda jadi kesulitan tersendiri untuk digelarnya Pemira.
Namun, kondisi itu tak jadi penghalang. Dalam pertemuan tersebut, Satyawati mengatakan pelaksanaan pemira agar disegerakan dan dapat dilakukan secara daring. Ia berharap Pemira ini tetap berjalan walaupun tidak dilaksanakan secara langsung atau luring.
Sebelum rapat ini digelar, Sketsa mencoba menghubungi pihak DPM FIB Unmul untuk melakukan konfirmasi, namun pihaknya tidak memberikan jawaban. Sementara pada rapa.t Pemira tersebut, Irbhani selaku perwakilan DPM FIB mengaku telah memulai persiapan Pemira. Ia mengaku pihaknya telah melakukan pertemuan dengan lembaga-lembaga di FIB mengenai pelaksanaan Pemira.
“Sekitar 5 hari atau 1 minggu kedepan kami akan mengirim undangan untuk meminta delegasi dari setiap lembaga untuk mengirimkan anggotanya menjadi panitia pemira ini. Kemarin dijadwalkan bahwa pada akhir Maret baru bisa terlaksana, mungkin mekanismenya seperti apa nanti, saya juga belum pernah melaksanakan pemira secara online. Nanti setelah pembentukan panitia bisa kita rumus sama-sama.”
Ibrhani memperkirakan, Pemira dapat dilaksanakan pada akhir Maret. Sebab DPM FIB perlu membentuk kepanitiaan dan merencakan mekanisme Pemira secara daring.
Pada kesempatan itu, besar harapan Satyawati agar Pemira mendatang lancar dan munculkan sosok, pertanda dimulainya kepemimpinan baru dalam FIB.(wsd/sya/ahn/kya/nop/khn)