Menuju Pemira 2021: Rangkaian Sosialisasi hingga Pendaftaran Pasangan Calon

Menuju Pemira 2021: Rangkaian Sosialisasi hingga Pendaftaran Pasangan Calon

Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA — Demi terwujudnya eksistensi lembaga eksekutif di kalangan mahasiswa, Pemilihan Umum Raya (Pemira) dilaksanakan setiap tahunnya sebagai bentuk regenerasi. Berkaca dari agenda Pemira tahun sebelumnya yang sepi peminat, hingga berakhir aklamasi, pada tahun ini —meski suasana pandemi belum sepenuhnya berakhir— Pemira menghadirkan inovasi baru untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam demokrasi tingkat kampus.

Euforia Pemira 2021 ini dimulai ketika unggahan awal dirilis pada akun Instagram @pemiraunmul terhitung sejak 13 September lalu. Dilanjut dengan pengenalan dan maskot Pemira, hingga sosialisasi akbar yang dilaksanakan pada tanggal 24 September melalui Zoom Meeting dan kanal Youtube DPM KM Unmul. Sosialisasi akbar sendiri diisi dengan gambaran umum pelaksanaan pemira, hingga tata cara penggunaan aplikasi e-vote.

Pendaftaran Komisi Penyelenggara Pemilu Raya (KPPR) kemudian dibuka hingga 5 Oktober lalu diumumkan pada 8 Oktober. Pendaftaran diperpanjang sampai 12 Oktober. Meski sudah memiliki jadwal yang tersusun, rupanya pengumuman hasil pendaftaran KPPR mengalami keterlambatan, hingga baru rilis di Instagram pada 18 Oktober. Sementara pengumuman Badan Pengawas Pemilu Raya (Bawasra), dirilis pada 21 September.

Dihubungi Sketsa, ketua DPM KM mengungkap lambatnya pengumuman hasil pendaftaran KPPR dikarenakan pihak DPM KM mencoba untuk menyamakan jadwal antara DPM KM dengan peserta untuk proses wawancara.

“Sebenarnya hasilnya sudah dari hari-hari sebelumnya diketahui oleh peserta, tapi memang dari kami agak lambat untuk mengumumkan hasilnya ke media, atau bisa dibilang keterlambatannya adalah dari kami yang lambat untuk menginfokan ke media,” jelas Guntur, Minggu (24/10), melalui pesan WhatsApp.

Setelah sosialisasi akbar, pemira BEM KM Unmul kemudian mengadakan sosialisasi kembali dengan menyasar mahasiswa di berbagai fakultas. Dijadwalkan dua kali, sosialisasi pertama dilaksanakan pada Kamis (28/10), dengan peserta sosialisasi dari FEB, FKIP, FAHUTAN, FIB, FT hingga FAPERTA. Sosialisasi kedua dilaksanakan pada esoknya (29/10) dengan peserta sosialisasi dari FISIP, FH, Farmasi, FK, FKM, FPIK, FMIPA.

Pada sosialisasi akbar Pemira KM yang dilaksanakan pada (28/10), dimulai tepat pukul 13.40 WITA Penyampaian sosialisasi mengenai tahapan Pemira KM 2021 disampaikan oleh Syamsu Zahro Mustari, selaku panitia KPPR. Pemira tahun ini, membawa tema besar yaitu “Meramu Perbaikan dalam Memajukan, Kolaborasi Cita Jayakan Mulawarman”.

Dengan tema ini, Syamsu menuturkan Pemira 2021 dapat menjadi wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa yang memiliki beragam latar belakang agar melakukan kolaborasi dan perbaikan bersama untuk jayakan Mulawarman. Hal ini tentunya tidak dapat dicapai tanpa partisipasi mahasiswa. Sehingga dalam sosialisasi ini pula Syamsu berharap mahasiswa dapat berpartisipasi menggunakan hak suaranya dalam Pemira 2021.

Berbeda dari tahun sebelumnya, di mana partisipan tidak mencapai 3 ribu suara, dikarenakan berbagai kendala di TPS, Pemira tahun ini tampak ambisius dengan memasang target 7 ribu suara mahasiswa untuk berpartisipasi. Syamsu menyebut bahwa sistem sudah dipersiapkan sebaik mungkin. Menurutnya, pemilihan yang dilakukan secara online, memudahkan mahasiswa untuk dapat memakai hak pilihnya.

Belum usai dengan rangkaian sosialisasi, sosialisasi akbar kembali digelar pada Sabtu (30/10), untuk membahas mekanisme pencalonan bakal calon presiden dan wakil presiden BEM KM Unmul.

Sesuai dengan alur kegiatan yang dirilis di Instagram @pemiraunmul, pendaftaran Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Presiden dan Wakil Presiden, dibuka sejak 31 Oktober hingga 9 November mendatang. Saat hendak meminta keterangan lebih lanjut, hingga berita ini diterbitkan, Sketsa belum mendapat konfirmasi rinci dari pihak KPPR terkait mekanisme Pemira yang akan datang. (khn/rvn/bey/rst)