Masuk 131 Hari Kerja dan Mundurnya Menteri Adkesma

Masuk 131 Hari Kerja dan Mundurnya Menteri Adkesma

SKETSA – Memasuki 131 hari kerja, BEM KM Unmul mengabarkannya melalui informasi grafis yang disebar Rabu (5/4) lalu. Info tersebut merincikan berbagai hal, seperti 13 kali diskusi, 6 kali aksi, dan juga kegiatan lainnya.

Norman Iswahyudi, Presiden BEM KM Unmul mengungkapkan semua kegiatan sudah terlaksana. Norman juga menyebutkan grafis kinerja tersebut non event, karena event dari BEM KM belum termasuk dalam informasi grafis.

Norman membeberkan dalam waktu dekat pihaknya segera mengerjakan program kerja yang sudah ditentukan. Bahwa, tiap kementerian sudah melakukan rapat internal dan sudah memiliki tugasnya masing-masing. Lebih lanjut, Norman akan memasifkan gerakan dari Kementerian Advokasi, Sosial Politik, juga Sosial Masyarakat.

Ketika disinggung mengenai isu mundurnya Menteri Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma), melalui pesan singkat Norman menjawab akan ada informasi resmi dari BEM KM. Menurutnya, kabar ini tidak berpengaruh dalam kinerja Adkesma.

Di sisi lain, Ketua DPM KM Unmul, Alif Mustofa memberikan respons melalui surel yang dikirim ke Sketsa Jumat (7/4) pagi. Dalam surelnya, Alif menilai BEM KM dalam membangun jaringan terpantau aktif dengan instansi atau pun tokoh. Namun, dalam membangun relasi intra dan ekstra kampus justru kurang baik.

Lalu, menyoroti beberapa kementerian. Dalam kondisi personalia skala keaktifan anggota BEM KM terkoreksi sebesar 50 persen. Hal tersebut karena BEM KM kehilangan kader di awal kepengurusan, dalam menangani itu dua kementerian yakni Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Keperempuanan mulai berbenah.

Perihal tanggung jawab BEM KM dalam peningkatan aktivifitas pengkaryaan mahasiswa juga dinilai kurang. "Periode ini mereka (BEM KM) mencoba memaksimalkan kegiatan PKM dan penyediaan informasi masif mengenai beasiswa. Usaha mereka patut diapresiasi," terang Alif.

Selain itu, Alif juga melihat kinerja Adkesma mengendur. Padahal, menurutnya ini berhubungan langsung dengan kemaslahatan mahasiswa.

"Gerakan Advokasi memang terlihat kurang rapi, kawan-kawan di fakultas pun pasti merasakannya. Ini sangat riskan mengingat waktu dekat ini mahasiswa akan menghadapi masa KKN dan UKT semester ganjil," jelas Alif.

"Saat evatur Menteri Adkesma memang tidak hadir, sehingga kawan-kawan DPM KM UNMUL masih parsial mendapatkan kejelasan aktivitas advokasinya. Namun telah kami sampaikan semua evaluasi dan rekomendasi khusus untuk Adkesma," tambahnya.

Berkenaan dengan itu, DPM KM (6/4) kemarin adakan forum dengan BEM KM. Dalam forum, Indra Cahya Pramukti, Menteri Adkesma menyampaikan permohonan maaf dan mengundurkan diri. Didapat hasil dari forum tersebut Presiden BEM KM Unmul menyakatakan Keputusan Presiden Nomor 867/SK/BEMKMUNMUL/A/IV/2017, posisi Menteri Adkesma diganti oleh Dahlia Hariyati, FEB 2015.

Dalam surelnya, tak dijelaskan alasan terkait mundurnya Indra. Namun, Alif berharap dengan adanya transisi itu, Advokasi bisa berada dalam performa yang baik dan mampu menyelesaikan masalah yang ada.

Tambah Alif lagi, bahwa dengan pergantian ini tidak dibenarkan gerak Advokasi dimulai dari nol, namun melanjutkan gerakan yang telah ada dengan meningkatkan ritme kerja. (els/wil/jdj)