Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
SKETSA - Dengan masa kepengurusan yang hampir berakhir, refleksi terhadap visi misi yang telah diusung menjadi penting. Seberapa jauh visi dan misi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unmul, Naufal Banu Tirta Satria bersama kabinetnya setahun terakhir telah diimplementasikan, dan tantangan apa saja yang dihadapi dalam mewujudkannya?
Bersama Sketsa pada Wawancara Khusus (Wansus) Selasa (16/7) lalu, Mahasiswa yang kerap disapa Banu tersebut menyebutkan sejumlah capaian kinerja yang ia laksanakan bersama lembaganya. Banu mengatakan hampir seratus persen program kerja (Proker) BEM KM Unmul telah tercapai.
Apakah visi misi yang diusulkan tahun lalu sudah berjalan dengan baik atau masih ada kendala dalam mewujudkannya?
Untuk pencapaian dari visi sendiri, saya rasa kalau misalnya visi ini sebesar 100%, saya rasa sudah 98% tercapai. Karena alhamdulillahnya pada setiap semesternya kita (ada) persoalan UKT, hal-hal administratif soal pembayaran atau yang berhubungan dengan pembayaran di Unmul itu alhamdulillah selalu teradvokasi setiap semesternya.
Adanya keterlambatan Surat Keputusan (SK) kepengurusan tahun lalu apakah berdampak pada proker yang direncanakan? Kalau memang ada bagaimana cara BEM KM mengatasi hambatan tersebut?
Tentunya kalau dampak dari terlambatnya SK keluar itu pasti ada. Dari program kerja yang kita susun itu kan program kerja yang memang sudah terjadwal untuk satu tahun kepengurusan. Nah, akhirnya dengan SK yang keluar saya rasa kurang dari satu tahun, kita harus membuat jadwal baru dengan memadatkan jadwal dari pelaksanaan program kerja yang ada.
Kemarin (keterlambatan SK) berdampak pada soal penganggaran Ormawa (Organisasi Mahasiswa). Jadi, penganggaran Ormawa kita melewati masa transisi dari tahun 2023 ke tahun 2024. Di situ sempat terhambat terkait pencairan anggaran dari universitas yang membuat BEM KM Unmul di tahun 2024 ini berkegiatan dengan minim support dana dari universitas. Jadi, kami lebih memanfaatkan pencarian dana dari luar universitas.
Apa saja program unggulan BEM KM Unmul yang sudah terlaksana serta hambatannya?
Untuk beberapa proker unggulan, kemarin yang baru banget terlaksana oleh teman-teman Kementerian Minat dan Bakat Mahasiswa itu adalah Mulawarman Festival. Hambatannya tentu karena sulitnya pencairan anggaran dari universitas baru-baru ini. Kemudian, kita dihadapkan oleh masa-masa liburan dari mahasiswa.
Waktu itu juga kita sempat melaksanakan LKMM (Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa) yang bisa dikatakan sebagai LKMM pertama di Kalimantan Timur. Kemarin terlaksana, kita mendatangkan pemateri dari nasional, berjalan selama 3 hari, itu juga sudah terlaksana.
Kemudian nanti yang akan berjalan itu adalah seminar kesetaraan yang menjadi program pokok karena memang di sini kita mengunggulkan soal pandangan tentang gender, tentang gender equality. Itu nanti akan dilaksanakan pada awal Agustus
Apakah BEM KM Unmul merasakan kendala seperti kekurangan SDM?
Kalau tantangan di SDM (Sumber Daya Manusia) sendiri menurut saya itu minim. SDM dari BEM KM Unmul itu sudah sangat mencukupi. Total anggota kami itu ada 153 anggota, staff, dan BPH (Badan Pengurus Harian) inti. Kemudian kita juga membuka tempat untuk belajar bagi mahasiswa, terutama mahasiswa baru kemarin yang angkatan 2023 yang mereka ingin coba bergerak di ranah universitas.
Apakah tahun ini ada program tampung aspirasi dan seberapa signifikan pelaksanaannya?
Kalau penampungan aspirasi itu selalu dibuka, dan setiap 3 hari sekali itu selalu dicek oleh Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa. Kita bahkan di-pin di program Samawa atau Sahabat Mahasiswa. Di feeds BEM KM Unmul dari teman-teman, bisa mengisi link-nya melalui scan barcode kapanpun dan di manapun, dan itu selalu dicek dan ditindaklanjuti.
Tapi rata-rata isu yang masuk itu, teman-teman malah justru tidak melalui itu, tetapi justru melalui langsung chat personal Menteri Adkesma ataupun ke jajaran BPH Inti, dan itu pasti selalu ditindaklanjuti.
Bagaimana komunikasi BEM KM Unmul sendiri dengan pihak Birokrasi Unmul?
Karena kita memang sebagai jembatan komunikasi ya, antara mahasiswa dengan birokrasi, mulai dari Rektor, Wakil Rektor I, II, III, IV, itu semua selalu dapat kita temui, mulai dari jalur komunikasi secara langsung ataupun melalui online. Selalu bisa kita temui. Mulai dari yang bertemu hanya BEM KM saja hingga membukakan ruang audiensi untuk seluruh mahasiswa, itu sering dilakukan.
Tetapi kadang yang menjadi kendala itu apabila jajaran birokrasi ini memiliki kesibukan dan kesibukan itu enggak berada di Samarinda gitu, kadang entah yang ke luar negeri, ke luar kota.
Bagaimana hubungan dan komunikasi BEM KM Unmul dengan DPM KM Unmul periode ini?
Alhamdulillahnya berjalan baik. Karena dari ketua DPM, dari ketuanya, Hadi, itu sering aja kayak menanyakan bagaimana BEM KM Unmul itu secara personal, langsung chat pribadi, itu sering aja. Kemudian juga waktu itu mereka menjalankan fungsinya, melakukan evaluasi terhadap kami.
Apa harapan Anda terhadap masa depan BEM KM Unmul?
Saya rasa untuk kepengurusan BEM KM Unmul selanjutnya, untuk masa depan dari BEM KM Unmul, kita selama ini menerima kunjungan dari luar, segala macam, tapi coba nanti di next (kepengurusan), cobalah kita yang berkunjung ke luar.Karena selama ini dari lingkup regional dan nasional kita sudah mendapatkannya, kita sudah berjalan, tapi yang internasional kita belum masuk ke ranah sana. Itu yang saya coba ingin coba rekomendasikanlah untuk teman-teman penerus selanjutnya, gitu. (cok/tha/xel/mar)