Khidmat Pagelaran Upacara Wisuda Gelombang I

Khidmat Pagelaran Upacara Wisuda Gelombang I

SKETSA - Cuaca yang kurang bersahabat pagi itu tidak menghalangi langkah kaki penggeraknya. Ribuan wisudawan dengan mengenakan toga memadati Gedung Olahraga (GOR) 27 September meski hujan deras mengguyur. Namun itu tidak menjadi kendala, Upacara Wisuda Gelombang I pada Sabtu (1/4) lalu tetap berjalan lancar dan dimulai pada pukul 08.50 Wita.

Meski masing-masing wisudawan diberi jatah dua keluarga yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam, namun tidak menyurutkan keinginan keluarga besar dan kerabat dekat untuk menanti di luar GOR 27. Sementara di dalam para wisudawan duduk dengan barisan yang rapi, sedang keluarga dan kerabat yang mendampingi berada di tribun. Sebanyak 1.239 wisudawan dari seluruh gelar diploma, sarjana, profesi dan pascasarjana hadir menjalani prosesi wisuda.

Tak hanya dihadiri oleh jajaran pejabat Unmul,  Herry Suhardiyanto selaku Rektor IPB turut hadir. Dalam upacara wisuda itu, ia menyampaikan orasi ilmiah yang bertajuk “Potensi Pengembangan Ilmu Pertanian Tropis Guna Mendukung Visi (Unmul) sebagai Universitas Bertaraf Internasional”. Selesai menyampaikan orasinya, Herry Suhardiyanto meninggalkan gedung GOR 27 September sambil didampingi Masjaya, Rektor Unmul.

Sebagai bentuk pencapaian, upacara wisuda kemarin menjadi momen bersejarah bagi mahasiswa serta keluarga yang mendampingi. Salah satu wisudawan, Isak Budi Setionugroho, menyampaikan kesannya.

“Acaranya penuh makna karena orang tua hadir. Jadi suasananya campur aduk. Sakral,” katanya.

Isak yang merupakan lulusan terbaik dari jurusan Teknologi Hasil Pertanian, menyatakan bahwa ia tidak menyangka atas terpilihnya ia sebagai lulusan terbaik.

“Senang banget, perjuangan selama ini enggak sia-sia. Kerja keras pasti hasilnya baik juga,” imbuhnya.

Upacara wisuda gelombang I itu berjalan tertib dengan suasana kondusif. Pengamanan ketat dilakukan pihak petugas keamanan demi menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan selama jalannya acara. Salah satunya dengan mengunci semua pintu masuk dan tidak membiarkan pihak yang tak berkepentingan untuk masuk.

Setelah rangkaian acara dilakukan, terakhir giliran Masjaya menaiki podium. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Terima kasih atas kepercayaan telah menitipkan anaknya. Bapak ibu tidak salah pilih tempat,” ungkapnya.

Ia turut menyampaikan harapan dan meminta dukungan dari seluruh hadirin agar kampus Unmul dapat menjadi universitas dengan akreditasi A. Diakhir, ia membawakan sebuah pantun yang berpesan kepada seluruh wisudawan agar tetap dapat menjaga diri. (adl/wal)