SKETSA - Unmul akhirnya akan miliki UKM marching band. UKM itu bernama Wangsakerta dan non resmi berdiri medio April silam. Itu akan segera diwujudkan dengan terbitnya surat keputusan dari rektor pada 2018 mendatang. UKM itu terwujud setelah tumpahnya keinginan kuat dari para penggiat marching band di Unmul. Siapa sangka, diam-diam secara pelan namun pasti, kegiatan yang diketuai oleh Aprilian Kurnia Putra itu sebentar lagi akan jadi nyata.
Marching Band Wangsakerta Mulawarman (MBWM), itulah sebutan dari UKM Unmul yang baru dibentuk ini. UKM ini ditujukan untuk menyatukan mahasiswa yang ingin melanjutkan kegemarannya ber-marching band sejak sekolah menengah maupun punya keinginan untuk belajar marching band.
Secara perlahan, struktur organisasi dibentuk, mahasiswa yang ingin menjadi anggota pun diakomodir dengan membuka open recruitment. Di luar ekspektasi, anggota yang ingin bergabung mencapai ratusan dan lengkap dari 14 fakultas. Walhasil, syarat menjadi UKM rampung dipenuhi. Pun di sisi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni untuk melakukan latihan dan kegiatan selayaknya UKM.
Kendati demikian, masih ada kendala yang mengiringi perjalanan Wangsakerta. Hal itu, kata Nia Afliani tak mempengaruhi semangat anggota untuk berlatih setiap minggunya. Adanya pembina dan pelatih yang juga dosen Unmul pun dikatakan Nia sangat membantu berlangsungnya latihan tersebut.
“Sampai sekarang status alat yang digunakan oleh marching band Unmul ini adalah pinjaman yang juga didapatkan dari pembina. Kami berharap kami bisa dapat bantuan dari pihak rektorat,” tuturnya.
Aprilian menyayangkan Unmul baru memulai membentuk marching band di tengah banyaknya marching band di Kaltim yang besar dan sudah berkompetisi di ajang nasional. “Saya berharap MBWM bisa mengharumkan nama Unmul. Rencananya, dalam Percepatan Adaptasi Mahasiswa Baru (PAMB), MBWM akan mengenalkan kepada mahasiswa baru dan mengajak mereka untuk gabung,” pungkasnya. (bip/srf/aml)