Jadi Masalah Menahun, Student Center Masih Dipenuhi Sampah dan Rumput Liar

Jadi Masalah Menahun,  Student Center Masih  Dipenuhi Sampah dan Rumput Liar

Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA - Satu setengah tahun berjalan pasca pandemi menyelimuti, perhatian tertuju pada bangunan serta fasilitas kampus yang terpantau sepi dan minim aktivitas. Salah satunya gedung Student Center (SC) Unmul. Tempat yang tersusun atas 3 lantai tersebut menjadi pusat kegiatan mahasiswa yang terletak tepat di belakang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Melalui pantauan Sketsa, tampak rumput liar mulai memenuhi area parkir serta tumpukan sampah yang menggunung hingga mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Terlihat pula kondisi kamar mandi yang dipenuhi bercak berwarna kecoklatan, mengeluarkan bau tidak sedap juga aliran air yang tak lagi mengalir.

Melihat keadaan tersebut, Sketsa lantas menghubungi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Encik Akhmad Syaifudin guna meminta tanggapan. Mengenai nasib SC, ia mengaku jika hal tersebut sempat didiskusikan olehnya dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) serta Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unmul.

“Berencana mau audiensi, namun ditunda karena teman-teman ada agenda. Jadi, ini sudah mau dibahas sehingga belum ada komentar dulu,” ringkas Encik pada Sketsa melalui WhatsApp, Kamis (24/6).

Encik mengaku baru melihat kondisi SC secara sekilas, tetapi tidak secara keseluruhan. Tak hanya dirinya, Sketsa berusaha menanyakan kondisi perawatan bangunan kepada Abdunnur selaku Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan.

Dia sendiri bertutur bahwa bidangnya memiliki wewenang penggunaan dan pemanfaatan serta pengawasan terhadap infrastruktur Unmul, salah satunya SC. “Saya sebagai WR 2 dan Biro Umum, siap melakukan pembersihan dan pemeliharaan. Jika (Encik) dan bagian kemahasiswaan ada laporan dan koordinasi,” ucap Abdunnur melalui WhatsApp, Kamis (24/6) lalu.

Selang satu hari pasca dimintai tanggapan. Abdunnur langsung menerjunkan regu yang terdiri atas cleaning service serta Satuan Pengamanan Unmul guna melakukan pembersihan pada area parkiran dan lantai dasar SC, Jumat (25/6).

“Atas instruksi saya, Walau belum ada instruksi dari WR 3 dan bagian mahasiswa yang melaporkan. Sambil menunggu dari bagian kemahasiswaan,” sambung Abdunnur.

Respons turut datang dari unit kegiatan mahasiswa yang mendiami SC. Siti Rahma, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Yupa Unmul sempat mempertanyakan keseriusan birokrat kampus dalam pengelolaan SC.

“Kita sempat didatangi DPM terkait serap aspirasi SC. Kita diberikan WC tapi kita tidak diberikan air. SC jadi terlihat lebih jorok. Gimana mau bersih kalau enggak ada air?” tuturnya.

Rahma mengaku untuk buang air kecil mahasiswa harus menggunakan fasilitas kamar mandi fakultas lain. Ia merasa pembersihan selama pandemi sangat kurang.

“Dulu sebelum pandemi kebersihan cukup diperhatikan. Setiap lantai ada yang bersihin. Sekarang kumuh banget. Kami melihatnya pihak yang melakukan pembersihan hanya di beberapa titik. Hanya untuk formalitas,” ucap Rahma.

Tak hanya kebersihan, Rahma turut menyoroti keamanan SC yang mengganggu akibat banyak aset milik lembaga dan unit kemahasiswaan yang dikabarkan raib. Dirinyaa merasa waspada dan tak nyaman kala melakukan aktivitas di SC.

“Kami sudah ngobrol ke kepala petugas kebersihan Unmul. Kami sampai sediakan tandon sendiri.”

Rahma menyayangkan belum adanya gerakan konsolidasi oleh BEM terkait urgensi pemeliharaan gedung tersebut. Ia juga berkeinginan agar seluruh pihak dapat memprioritaskan permasalahan SC yang belum mendapatkan titik terang.

Sketsa pun turut menghubungi Menteri Lingkungan Hidup BEM KM Unmul, Fatur Rahman Subianto mengenai polemik SC.

Fatur memaparkan jika ia bersama divisi yang dipimpinnya akan melaksanakan konsolidasi serta gerakan pembersihan SC.

“Perlu ada pembicaraan bersama seluruh UKM terkait hal ini. Tidak bisa didiamkan terus menerus,” terang Fatur melalui WhatsApp, Senin (28/6).

Sebagai penutup, dirinya mengatakan jika BEM KM telah menampung aspirasi setiap UKM. Kondisi SC menjadi salah satu prioritas utama. “Setidaknya ada kerja sama antara birokrat dan mahasiswa,” tukasnya. (len/lyn/syl/rst)