SKETSA - Beberapa mahasiswa Unmul menggelar sederet aksi sebagai bentuk apresiasi dan memeriahkan Hari Kartini. Seperti yang dilakukan Embrio Perempuan Merdeka (Empeka). Komunitas yang telah berdiri tepat pada Hari Kartini setahun lalu ini mengangkat tema Malam Mimbar Perempuan Samarinda Merebut Kesetaraan dalam gelarannya pada Sabtu, (21/4) lalu.
Bertempat di halaman parkir Perpustakaan Unmul, Empeka menghadirkan beberapa rangkaian acara, yaitu pembacaan surat kartini secara estafet dari anggota Empeka, pidato penguatan politik perempuan dari Putria Kalua selaku Ketua Empeka.
Ada juga orasi dari organisasi yang hadir dengan diselingi penampilan seni dari pengisi acara. Salah satu organisasi yang ikut berorasi adalah Jaringan Kerja Mahasiswa Kerakyatan (JKMK)-federasi mahasiswa kerakyatan-yang menjadi tim kerja Empeka dan pendukung kesetaraan.
Kepada Sketsa, (22/4) Putri menjelaskan makna dari tema yang diusung merupakan bentuk penguatan dan pembuktian mereka sebagai organisasi perempuan.
“Kami berhak untuk merdeka,” tegas Putri.
Dengan adanya Empeka, mereka ingin mematahkan anggapan miring tentang organisasi atau pergerakan perempuan. Bahwa tidak benar jika organisasi perempuan hanya sebagai pemecah belah gerakan, atau sebagai organisasi yang eksklusif karena di dalamnya hanya perempuan saja.
“Kami sebagai organisasi perempuan sedang berjuang untuk mewujudkan demokrasi yang sejati, di mana tidak ada lagi penindasan dan pengkelas-kelasan,” ucapnya.
Acara yang digelar ini merupakan langkah untuk memperjuangkan kebebasan perempuan dan sebagai bentuk menolak keras kontrol terhadap tubuh perempuan, poligami, serta diskriminasi terhadap perempuan.
“Perempuan harus lahir sebagai perempuan, bukan menjadi perempuan, perempuan harus merebut kemerdekaannya, merdeka dalam pikiran, merdeka dalam gerak dan merdeka dalam segala hal,” katanya. (mrf/adl)