SKETSA - "Wahai kalian yang rindu kemenangan. Wahai kalian yang turun ke jalan. Demi mempersembahkan jiwa dan raga untuk negeri tercinta."
Demikian kutipan lagu perjuangan yang berkumandang mengawali sambutan Koordinator Pusat (Korpus) terpilih BEM SI Wildan Wahyu Nugroho saat Closing Ceremony Munas BEM SI 2017, tadi malam (27/1).
Lagu beserta kepalan tangan itu mampu memanaskan jiwa-jiwa yang hadir di Ballroom lantai 1, Hotel Bumi Senyiur, lokasi Closing Ceremony yang dingin tersebut.
Dalam sambutannya, Wildan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada seluruh panitia dan segenap pihak yang terlibat dalam menyukseskan Munas. Di kesempatan itu pula dia mengutarakan harapannya untuk BEM SI ke depan.
"Aksi kita hari ini adalah pembakar semangat agar kita tidak kehilangan gairah perjuangan. BEM SI sangat diperhitungkan sebagai oposisi strategis pemerintah. Tugas mahasiswa adalah mengkritisi bukan pencetus solusi. Tapi mahasiswa perlu memiliki tiga mindset, yakni parlemen, eksekutif, dan masyarakat," ucapnya.
Tak ada yang menampik kemegahan acara tersebut, demikian dengan kebahagiaan para hadirin, khususnya para delegasi BEM SI. Satu per satu mereka maju memberikan cenderamata kepada Jos Soetomo, pembina Forum Kebangsaan Kaltim.
Acara ini memang dihadiri sejumlah kalangan. Satu di antaranya Jos Soetomo, pejabat rektorat dan dekanat Unmul, tokoh masyarakat, agama, dan adat Kaltim serta seluruh perwakilan lembaga mahasiswa Unmul.
Abdunnur yang kala itu hadir mewakili Rektor Unmul Masjaya, berpesan akan pentingnya fungsi BEM sebagai fasilitator, eksekutor, inisiator, dan katalisator. BEM juga harus mampu membuktikan pendidikan tinggi di Indonesia mampu bersaing di ranah internasional dengan membangun citra positif sejak sekarang.
Meski begitu, Abdunnur tak setuju jika kampus dikatakan oposisi pemerintah sebagaimana sambutan Wildan. Menurutnya, kampus bukan oposisi, tapi pendukung pemerintah untuk bersinergis dan mewujudkan pendidikan yang kian baik.
"Mari kita tingkatkan sinergitas dan kebersamaan. Kegiatan mahasiswa salah satunya yang mendukung. Kita harus bersama-sama membangun universitas masing-masing agar lebih maju dan mampu bersaing secara internasional," harapnya.
Agenda Munas BEM SI 2017 resmi berakhir kala gong dipukul oleh Abdunnur didampingi Jos Soetomo, Presiden BEM KM Unmul, dan ketua panitia Munas BEM SI. Closing Ceremony berakhir dengan penampilan tari terbaik ajang Festival Tari Borneo, persembahan Klinik Jalanan, dan pertunjukan musik mahasiswa Etnomusikologi FIB Unmul serta seremoni foto bersama.
Ditemui di akhir acara, ketua panitia Munas, Muhammad Dicky Chandra mengungkapkan rasa syukurnya atas sukses penyelenggaran Munas BEM SI 2017 di Unmul sepekan ini.
"Alhamdulillah Munas yang dilaksanakan di Unmul berjalan lancar. Tidak ada kendala yang berarti yang menghambat berjalannya Munas. Besok (hari ini 28/1) akan ada agenda field trip ke Tenggarong. Hasil Munas semoga bisa menjadi gerakan baru mahasiswa untuk Indonesia 2017," pungkasnya.(aml/jdj)