BEM SI Gelar Panggung Demokrasi di Jalanan

BEM SI Gelar Panggung Demokrasi di Jalanan

SKETSA - Pukul 10.45 Wita, seluruh mahasiswa yang mengikuti Munas BEM SI berhamburan ke luar Aula Dispora kemudian membariskan diri untuk menggelar "Panggung Demokrasi" di depan GOR Madya Sempaja, Jalan Wahid Hasyim.

Satu per satu dari mereka bergantian pengeras suara. Menyuarakan tiga tuntutan yang sudah dirumuskan semalaman. Pertama, menolak negara lemah dengan tetap berupaya menjadi mitra kritis pemerintah yang mengedepankan kebebasan mimbar akademik. Kedua, mengembalikan hak-hak setiap warga negara untuk bebas berpendapat. Kemudian, yang terakhir mendorong dan berdiri bersama rakyat untuk menyuarakan pendapat tanpa rasa takut dengan tetap berpedoman pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Koordinator Acara sekaligus korlap panggung demokrasi Freijae Rakasiwi membantah aksi ini prematur dan terpaksa dilakukan. Lantaran dinilai aliansi BEM SI minim kajian, bingung menentukan isu, dan agenda Munas yang padat merayap.

"Aksi ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Kami sudah mengkaji juga. Tuntutannya memang universal," ungkapnya di sela-sela aksi.

Aksi berlangsung damai dan usai pukul 12.00 Wita, beberapa aparat kepolisian tampak berjaga-jaga.

Hari ini (27/1), merupakan hari kelima Munas BEM SI dihelat. Selanjutnya akan ada seminar nasional dan closing ceremony. (aml/jdj)