Sumber Gambar: Febby/Sketsa
SKETSA – Asrama merupakan salah satu alternatif tempat tinggal bagi para mahasiswa rantau yang berada jauh dari rumah. Unmul sendiri telah menyediakan dua asrama berupa rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang berlokasi di Gunung Kelua. Salah satu dari asrama tersebut yang masih tergolong baru berlokasi di jalan Kuaro Kampus Gunung Kelua belakang GOR 27 September.
Berdasarkan liputan yang telah dilakukan oleh awak Sketsa pada awal tahun 2022 lalu, asrama yang telah diresmikan sejak akhir tahun 2021 ini memiliki beberapa ketentuan dan syarat bagi mahasiswa yang ingin mendaftarkan diri. Selain memprioritaskan mahasiswa yang berasal dari luar daerah Samarinda dan mahasiswa baru, ketentuan lain yang menarik perhatian adalah adanya batas tinggal di asrama yang hanya diperbolehkan selama satu tahun.
Hal tersebut diutarakan oleh Bohari Yusuf selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat. Ia menyampaikan, aturan tersebut ditetapkan agar para mahasiswa baru dapat mengisi kamar-kamar yang ada, menggantikan mahasiswa yang telah tinggal setahun sebelumnya.
Baca: Sambut Mahasiswa Baru, Unmul Siapkan Asrama untuk Mahasiswa Luar Daerah
Namun, realitanya kontra dengan aturan tersebut, masih banyak mahasiswa yang tinggal lebih dari satu tahun di asrama baru.
Menelisik lebih lanjut tentang hal ini, awak Sketsa menghubungi Bella selaku mahasiswa Fakultas Kehutanan asal Timor Leste yang tinggal di asrama baru tersebut pada Sabtu (7/9) lalu. Sebagai mahasiswa pertukaran dari luar negeri, Bella menyampaikan bahwa ia telah ditempatkan langsung oleh pemerintah untuk tinggal di asrama baru sejak awal ia menjadi mahasiswa Unmul.
“Jadi, pertama kali diantar sama pemerintah memang langsung ditempatkan di (asrama) situ karena katanya di situ tempat paling aman dan nyaman, dan pembangunannya baru juga,” tutur Bella saat ditemui langsung.
Ketika ditanya perihal aturan tinggal dalam kurun waktu setahun di asrama baru, Bella mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengar mengenai peraturan tersebut. Bahkan berdasarkan penuturannya, diketahui bahwa masih banyak penghuni asrama yang bertahan dari sejak berstatus mahasiswa baru (Maba).
Ia sendiri telah tinggal selama dua tahun di asrama tersebut. Hal ini memungkinkan karena terdapat adanya sistem kontrak tinggal yang bisa diperbaharui oleh penghuni asrama.
“Tapi, sampai saat ini, penghuni lama yang dari dulunya awal masuk sampai sekarang juga masih tinggal di sini. Itu tergantung orangnya lagi, sih. Biasanya kontrak tinggal di asrama itu kan kita memperbaruinya, kalo gak salah, setahun sekali atau enam bulan sekali,” jelas Bella.
Untuk mengonfirmasi lebih jauh, awak Sketsa kemudian menghubungi Ilma selaku pengurus administrasi di asrama baru. Sayangnya, Ilma sendiri tidak mengetahui mengenai aturan tinggal setahun ini disebabkan dirinya yang baru saja bekerja di asrama sejak tahun 2023.
Namun sejalan dengan Bella, Ilma juga membahas mengenai adanya kontrak tinggal pertahun yang bisa diperbaharui oleh penghuni asrama.
Ilma juga menjelaskan mengenai syarat-syarat apa saja yang diperlukan para mahasiswa yang ingin tinggal di asrama baru serta metode pembayarannya. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah pengumpulan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), serta bukti registrasi.
Khusus bagi mahasiswa baru, asrama akan meminta bukti diterima di Unmul sebelum kemudian diganti dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Untuk pembayaran asrama sendiri, mahasiswa akan dikenakan Down Payment (DP) awal sebanyak 200 ribu rupiah.
“Setelah itu kita DP 200 (ribu), baru kita sesuaikan tanggal pindahnya nanti saat mereka datang, dilanjutkan dengan pembayaran 3 bulan pertama, nanti bayarnya bisa perbulan-perbulan,” jelasnya saat ditanyai langsung pada Rabu (18/9) lalu.
Ilma juga mengatakan bahwa untuk menghindari kecolongan tunggakan pembayaran dan mahasiswa yang kabur tanpa membayar, asrama akan meminta ijazah mahasiswa dan akan dikembalikan apabila mahasiswa tidak memiliki permasalahan dalam membayar asrama.
“Kita juga ada minta ijazah sebagai jaminan pembayaran lancar, karena kita sempat kecolongan beberapa kali. Ada penghuni yang ‘nakal’ lah, mereka nunggak dan pergi tanpa ngomong-ngomong,” keluh Ilma.
“Di sini kan kontraknya persatu tahun, jadi kita lihat dulu selama satu tahun, jika pembayarannya gak bermasalah nanti ijazahnya kita kembalikan,” pungkasnya. (ary/jpg/ali)