Antisipasi Virus Corona, Masjaya Terbitkan Edaran

Antisipasi Virus Corona, Masjaya Terbitkan Edaran

Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA - Demi mencegah penyebaran virus corona (Coronavirus Disease, Covid-19) di Indonesia, sejumlah perguruan tinggi mulai terapkan kuliah daring. Terhitung mulai Sabtu (14/3) satu per satu kampus keluarkan surat edaran untuk membatasi kegiatan perkuliahan tatap muka.

Media sosial sempat ramai dengan berbagai gambar surat edaran dari berbagai kampus. Seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (UGM), hingga Universitas Padjadjaran (Unpad).

Menimbang hal ini, beberapa kampus di Samarinda juga mengeluarkan kebijakan yang serupa. Sebut saja Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), hingga Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) dengan rentang waktu yang berbeda-beda.

Tak menunggu lama, Rektor Unmul Masjaya kemudian resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor 1067/UN17/TU/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Lingkungan Unmul. Surat tersebut terbit hari ini, Senin (16/3) dan terdiri dari beberapa poin.

Edaran ini merupakan tindak lanjut dari surat Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta kelanjutan dari seruan rektor Unmul tertanggal 2 Maret lalu. Civitas academica didorong untuk melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Edaran yang terdiri dari tujuh poin itu memuat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan, namun kegiatan tatap muka akan ditiadakan.

"Terhitung sejak, Senin 16 Maret 2020 hingga akhir April 2020 di semester genap 2019/2020 mengubah bentuk kuliah tatap muka menjadi pembelajaran daring," bunyi salah satu poin dalam edaran.

Kegiatan perkuliahan daring nantinya akan menggunakan Mulawarman Online Learning System (MOLS). Para dosen diberikan opsi agar mendistribusikan materi secara daring kemudian menetapkan jadwal untuk diskusi daring dengan mahasiswa.

Sementara, untuk kegiatan praktikum baik lapangan maupun laboratorium untuk sementara juga ditunda. Sedangkan untuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) akan dilakukan secara daring atau tugas di rumah sesuai dengen preferensi dosen.

Bagi mahasiswa yang tengah menyusun skripsi, dalam proses bimbingan dan konsultasi harus dilakukan secara daring atau menggunakan metode lain sesuai dengan kondisi mahasiswa dan dosen. Perihal ujian seminar proposal, seminar hasil, dan pendadaran masih dapat dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga mengalami penundaan hingga batas waktu yang belum dapat ditetapkan. Namun, jika masa studi mahasiswa terbatas dapat dilakukan penyetaraan KKN oleh fakultas berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).

"Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (termasuk KKN) yang melibatkan pengumpulan data dan aktivitas bersama masyarakat dapat dilakukan penjadwalan ulang (ditunda) dan disesuaikan dengan perkembangan keadaan."

Edaran ini juga berlaku bagi Unit Kerja dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unmul yang berencana membuat kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian harus ditunda atau dijadwalkan ulang. Seperti halnya Wisuda Gelombang I yang dijadwalkan pada 28 Maret mendatang juga ditunda.

"Meskipun, Wisuda Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana Unmul Gelombang I yang direncanakan pada tanggal 28 Maret 2020 DITUNDA, para lulusan tetap diberikan hak guna mendapatkan salinan Ijazah asli."

Seluruh civitas academica juga diimbau agar tidak melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Bagi yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri diimbau untuk tidak masuk ke kantor selama dua pekan namun tetap bekerja dari rumah.

Proses penerimaan mahasiswa baru yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) juga mengalami sedikit penyesuaian. Namun, Unmul masih tetap menunggu arahan dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Kemudian untuk Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN), Unmul tengah menyiapkan sistem ujian untuk menghindari kemungkinan kerumunan orang.

Di akhir edaran, rektor kembali menegaskan bahwa selain yang tersebut dalam surat tersebut, diimbau agar tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa sambil terus menunggu perkembangan terbaru dari Kemendikbud serta perkembangan virus corona. (wil/sii/len)