SKETSA – Pasca beredarnya surat larangan pemeliharaan binatang buas atau hewan liar dari rektorat, Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (Imapa) masuk dalam sorotan. Pasalnya, unit kegiatan ini telah lama memelihara anjing di sekitar gedung Student Center (SC).
Salah satu anggota Imapa, Hidayatussalikin akrab disapa Instan mengatakan nasib hewan milik Imapa 2 ekornya sudah diberikan kepada orang lain. Ia menyebut dua ciri anjing itu berwarna putih dan hitam.
“Tapi ini nambah (melahirkan) lagi 6 ekor,” katanya.
Meskipun Imapa mulai mengurangi anjing peliharaan mereka, itu tak mengurangi fakta bahwa hewan peliharaan itu masih ada di sekitar gedung SC dan beranak-pinak. Pihak rektorat juga belum mengambil tindakan langsung untuk meninjau hasil surat larangan tersebut.
Kepala Bagian Hukum Tata Laksana, Sugiarta mengakui pihak rektorat memang belum melakukan tindakan konkret pasca keluarnya surat edaran itu. Ia menjelaskan surat tersebut merupakan bentuk sosialisasi ke seluruh fakultas, lembaga dan unit sebagai larangan memelihara hewan liar selain untuk penelitian. Ia menyebut perlu tahapan-tahapan khusus untuk melakukan tindakan konkret.
“Kan pemiliknya salah satu UKM yang ada di sana, ya. Jadi karena Imapa ini di bawah naungan Wakil Rektorat III nanti Pak Abdunnur selaku WR II akan mengirim surat atau secara lisan ke WR III. Dari situ nanti WR III yang akan konsolidasi langsung dengan Imapa,” ucapnya.
Mengenai perbedaan yang muncul di bulan pembuatan surat (tertulis di situ 21 Maret) dan diedarkan (pada 24 Agustus) hal itu ia tegaskan hanya kesalahan teknis. Sugiarta tak ingin memusingkan itu.
Sebelumnya Aryoga Oktabriangga Saputra, Ketua Imapa mengatakan mudah saja bagi Imapa untuk mengembalikan anjing ke habitatnya. Tetapi, sebelum itu terjadi beri dulu gedung SC penerangan yang layak pada malam hari. Sebab anjing peliharaan mereka telah “ditugasi” untuk menjaga gedung SC dari kehilangan barang.
(Baca, https://sketsaunmul.co/berita-kampus/terima-banyak-keluhan-imapa-balik-tanyakan-penerangan/baca)
Saat disinggung mengenai persoalan penerangan dan keamanan yang minim di sekitar gedung SC, Sugiarta mengaku rektorat sedang sibuk dengan berbagai agenda seperti penerimaan mahasiswa baru, dan dekat-dekat ini akan ada Dies Natalis Unmul. Sehingga penerangan di SC belum jadi fokus prioritas.
“Untuk penerangan dan kemanan akan segera dikonsentrasikan setelah ini. Karena ini masih pengerjaan untuk penerangan jalan di sekeliling Unmul. Akan mendapat gilirannya untuk daerah sekitar SC karena tenaga juga terbatas,” pungkasnya. (arr/omi/wal)