SKETSA - Aksi lanjutan dugaan plagiarisme yang dilakukan tiga oknum dosen dan pejabat struktural FISIP digelar BEM FISIP di muka gedung rektorat Unmul kemarin, Senin, (15/10). Kali ini mereka membawa satu replika kado dan satu amplop bukti dugaan plagiasi yang akan diserahkan kepada Rektor Masjaya.
Hari itu, Masjaya tak ada di tempat karena agenda pelantikannya sebagai rektor Unmul terpilih di Jakarta. Massa aksi diterima Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Bohari Yusuf.
"Ini saya terima ya, saya sebagai wakil rektor 4. Ini akan saya teruskan ke rektor untuk menindaklanjutinya karena sekali lagi, saya wr 4. Saya jangan didesak," jawabnya menanggapi.
Dalam aksi itu, tak hanya serah terima bukti, Bohari dan Abdunnur, Wakil Rektor II Bidang Keuangan yang juga hadir menyusul, menyepakati pembentukan tim investigasi.
Meski begitu, baik Abdunnur maupun Bohari belum bisa memastikan kapan tim ini terbentuk dan bekerja.
"Ini akan diteruskan ke rektor dulu untuk dibahas dulu. Pak Masjaya baru dilantik tanggal 22. Sebelum itu dipegang oleh Pjs (pejabat sementara), tetapi tidak bisa mengambil keputusan struktural. Pjs-nya siapa, kita sama-sama menunggu," tukasnya.
Pertemuan Klarifikasi 3 Nama Terduga
Aksi di rektorat tuntas pukul 11.30 Wita. Massa aksi berkumpul lagi di kampus FISIP pukul 13.00 untuk mengikuti pertemuan tertutup membahas kasus ini yang menghadirkan sejumlah dosen saksi, dosen yang menggugat, serta mahasiswa.
Usai melakukan orasi di halaman depan gedung Dekanat FISIP, Presiden BEM FISIP Andi Muhammad Akbar dan Wakil Presiden BEM FISIP Yohanes Richardo bergerak menuju ruang rapat 2 di lantai 2 dekanat. Hanya ada dua orang perwakilan mahasiswa yang diperkenankan masuk.
Pertemuan berlangsung sekitar tiga setengah jam, yakni mulai pukul 14.00 hingga 16.30. Satu jam pertama pertemuan, Dekan FISIP Muhamamd Noor tampak meninggalkan ruangan.
Dikonfirmasi usai pertemuan itu, Wakil Dekan I Endang Erawan yang didapuk sebagai pemimpin forum enggan berkomentar.
"Maaf nak ya, nanti aja. Nanti kami akan undang tiga mahasiswa yang skripsinya diduga diplagiasi. Itu aja. Tidak ada apa-apa," jawabnya singkat seraya masuk lalu menutup ruangannya.
Sama halnya dengan sejumlah dosen yang keluar dari ruangan, semua kompak tutup mulut. Beberapa di antara mereka bahkan bergegas menuruni tangga, menghindari kejaran awak media yang sejak tadi menanti dari luar.
"Aduh saya enggak tahu, tanya Pak Endang aja ya," kata seorang dosen.
"No komen ya, saya tidak mau berkomentar, aduh maaf," ucap salah satu dosen yang lain.
Sementara itu, Presiden BEM FISIP Andi Muhammad Akbar tegas menyebut akan tetap mengawal kasus ini.
"Kami terus mengawal agar (kasus plagiarisme) dapat terselesaikan sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Pertemuan itu disebut-sebut berakhir dengan kesepakatan damai dan kekeluargaan, tak akan berlanjut ke meja pengadilan. (aml/wil)