Berita Kampus

Satu Paslon Kurang Berkas, Pemira FIB Aklamasi

Ilustrasi Pemira (Sumber: luthfiizzaty.wordpress.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Lain lubuk lain ikannya. Lain FH, lain FIB. Meski sama-sama bermasalah dengan berkas pencalonan paslon Pemira, di FIB, Pemira berakhir aklamasi karena paslon dinyatakan tak lengkap berkas administrasi.

Ketua BPPR FIB Putera Tiya Ilahi membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, paslon Ricky-Ayu gagal mengumpulkan 150 KTM dan tidak melampirkan KHS dan transkrip nilai sampai batas waktu yang ditentukan. Walhasil, paslon ini dinyatakan gugur.

"Mereka kekurangan 20 KTM lagi. BPPR sudah memberikan keringanan untuk segera melengkapi hingga pukul 23.59 tanggal 29. Mengingat, 29 sampai 30 November itu adalah masa kampanye. Besoknya, ketika dicek, mereka juga belum melampirkan KHS dan transkrip nilai," terang Putera.

Dengan demikian, kata Putera, Pemira FIB terpaksa berakhir aklamasi karena yang mendaftar hanya dua paslon. Yakni Awaliah Nur Annisa-Aslam Cahya Putra dan Ricky Laurie-Ayu Indar.

Kendati demikian, Putera mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk menghindari kemungkinan aklamasi. Satu di antaranya yakni dengan memperpanjang masa pendaftaran calon yang mulanya 13 menjadi 27 November. Sayangnya, sampai masa akhir pendaftaran, jumlah pendaftar tak juga bertambah.

Upaya lain yang akhirnya coba dilakukan meski aklamasi ialah bedah gagasan paslon tunggal.

"Namun, karena yang bersangkutan memiliki agenda dan kesibukan masing-masing serta kesulitan untuk menentukan waktu pelaksanaan, bedah gagasan dibatalkan,” ucap Putera.

Kepada Sketsa, Putera mengungkap sejumlah kendala BPPR FIB dalam menyelenggarakan Pemira. Dibentuk sejak 6 November oleh DPM FIB, perkara SDM hingga sempitnya waktu pelaksanaan dikeluhkannya.

“Di BPPR sendiri hanya ada enam orang, termasuk ketua dan sekretaris. Dari DPM sebenarnya sudah berusaha mengajak teman-teman lain di FIB untuk bergabung dengan BPPR," ungkapnya.

"Permasalahan lain adalah persiapan yang kurang matang diakibatkan jangka waktu yang sempit, mengingat KM FIB sudah harus menyelanggarakan Kongres pada 16 Desember sekaligus pelantikan presiden dan wakilnya yang terpilih,” pungkasnya. (asr/aml)



Kolom Komentar

Share this article