Berita Kampus

Nama Masjaya yang Kembali Dicatut

Baru-baru di Unmul, rektor Masjaya kembali dicatut namanya untuk sebuah modus penipuan. (Sumber foto: kaltim.procal.co)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Semakin tinggi pohon tumbuh, maka semakin kencang pula angin yang akan mengembusnya. Itu sepenggal ibarat yang acapkali muncul. “Angin” dalam ibarat itu sering berembus menggoyang para pejabat. Baru-baru di Unmul, rektor Masjaya kembali dicatut namanya untuk sebuah modus penipuan.

Modus operandi yang dipakai pelaku adalah langsung menelepon mahasiswa dengan mengatasnamakan dirinya sebagai Masjaya. Tujuan utamanya adalah meminta nomor rekening mahasiswa. Penipuan kali ini mengiming-imingi mahasiswa untuk ikut menemani Masjaya “gadungan” ini pergi ke Jakarta. Bahkan beberapa fasilitas juga ditawarkan pelaku pada mahasiswa untuk melanggengkan aksinya.

“Beliau ngomong kalau aku disuruh ikut kunjungan ke Jakarta menemani dia (Masjaya) sebagai mahasiswa pilihan. Kemudian dapat beasiswa dan dibiayai pihak Dikti. Serta disiapkan penginapan di Hotel Borobudur, Jakarta,” aku Sartika Novianti, mahasiswi FISIP 2014 yang mendapat telepon pelaku.

Sartika bahkan didesak oleh pelaku untuk mengirimkan nomor rekeningnya saat itu juga.“Akhir-akhirnya dia bilang kalau aku harus setor nomor rekening,” lanjutnya.

Sadar gelagat tak beres, Sartika dengan tenang memilih beralibi. Tetapi, ia justru dibentak oleh pelaku yang menuntut ia untuk mengirimkan uang secepatnya.“Jangan sampai tidak jadi berangkat karena tidak setor nomor rekening bla bla bla … ,” tuturnya coba mencontohkan pola desakan pelaku.

Modus penipuan kian buat geleng-geleng kepala karena nama Wakil Rektor III juga ikut dicatut dalam bahasan obrolan via ponsel itu. “Sudah dapat SMS dari Pak Encik, tentang surat dari Dikti?” tanya pelaku. Ketika percakapan mulai janggal, Sartika pun memilih tidak mengindahkan permintaan pelaku untuk mengirim nomor rekening.

Kasus serupa tapi tak sama juga pernah mencatut nama Masjaya. Seperti diwartakan Sketsa per 8 Maret 2017, akun Facebook milik orang nomor satu di Unmul itu tiba-tiba mengirim pesan aneh ke mahasiswa hingga dosen. Akun Facebook itu dibobol hacker.

(Baca: http://sketsaunmul.co/berita-kampus/tatkala-rektor-minta-transfer/baca )

Di balik upaya penipuan itu Sartika mengakui bahwa cara pelaku melancarkan iming-iming terbilang sangat meyakinkan. Hal itu karena si penelepon nyatanya fasih mengetahui nama diri dan asal fakultasnya berkuliah. Ia menduga, mudahnya identitasnya terkuak akibat siap bergulirnya Kuliah Kerja Nyata (KKN), sehingga database, terutama nomor telepon, mudah dilacak hacker ataupun oknum-oknum nakal.

“Takutnya ada oknum-oknum yang pakai itu (database) untuk menipu mahasiswa,” ucapnya.

Ia mengaku masih menyimpan contact person pelaku. Terakhir, ia menghimbau mahasiswa agar tidak lekas percaya dengan telepon yang mencatut nama Masjaya. “Hanya sharing saja, ya jauhkan bala kalau ada yang sampai benar-benar tertipu,” katanya. (dan/wal)



Kolom Komentar

Share this article