Berita Kampus

Menilik Perjalanan CIMSA Unmul yang Kini Resmi Menjadi Bagian Local ke-34 di Indonesia

Mendapatkan dukungan dari berbegai pihak eksternal dan internal, CIMSA Unmul resmi disahkan

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

SKETSA - Setelah menjalani rangkaian proses panjang pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Center of Indonesia Medical Students' Activities (CIMSA) Unmul resmi disahkan pada 12 Mei 2024 lalu. 

Peresmian ini kemudian dipublikasikan pada Selasa (21/5) dan menambah daftar UKM yang bertempat di FK Unmul. Sebelum disahkan, para inisiator CIMSA Unmul perlu menjalani proses hingga satu setengah tahun lamanya.

CIMSA sendiri merupakan organisasi yang secara resmi didirikan pada 6 Mei 2001 dan berafiliasi dengan International Federation of Medical Students' Associations (IFMSA). Mengutip dari situs cimsa.or.id, organisasi yang dibentuk oleh mahasiswa kedokteran ini berkaitan secara khusus terhadap isu-isu kesehatan yang bersifat independen, nasionalis, inklusif, nonpolitik, dan nonpartisipan.

Memiliki 34 anggota aktif, FK Unmul menjadi salah satu Local CIMSA yang telah disahkan tahun ini. Untuk menilik perjalanan CIMSA Unmul, Sketsa berkesempatan untuk berbincang dengan Zahid Najmu sebagai Local Coordinator 2022/2023, dan Muhammad Yahtadiy Ukhrawiy sebagai Local Coordinator terpilih pada 2024/2025.

Yahtadiy atau yang kerap disapa Adiy menjelaskan, setelah menerima penawaran dari Wakil Presiden di bagian hubungan eksternal pada CIMSA Nasional di tahun 2022, dibuatlah struktur organisasi sebagai cikal bakal CIMSA Unmul.  

Dalam struktur tersebut untuk memenuhi persyaratan, diwajibkan membuat lima pengurus atau ofisial yang mesti terdiri dari minimal dua dari enam komite atau Standing Committee (SCO) CIMSA yang terbentuk. CIMSA Unmul kemudian menghadirkan SCO yang berfokus pada Public Health (SCOPH) dan Sexual & Reproductive Health and Rights including HIV/AIDS (SCORA).

Tidak langsung diresmikan sebagai CIMSA lokal, Zahid turut menyebutkan bahwa mereka harus melalui beberapa tahapan. Diperlukan beberapa bulan untuk mereka melengkapi persyaratan sebagai Calon Observer, Observer, hingga pada akhirnya menjadi Local.

"Dari Desember sampai ke Mei, yaa sekitar 4 bulan. Itu calon Observer-nya doang, (Menjadi) Observer setahun, setelah itu lokal," ungkap Zahid secara langsung, Kamis (13/6) di pelataran Perpustakaan Unmul.

Dalam masa Observer, CIMSA Unmul melakukan beberapa aktivitas yang menjadi program dari organisasi tersebut. Pada peringatan Hari AIDS yang dirayakan oleh CIMSA se-Indonesia, CIMSA Unmul berhasil menjadi nomor satu dalam pengumpulan data asesmen terbanyak mengenai isu kesehatan yang dibahas.

"Karena masih observer kan, terus biasa tuh yang juara tuh Local-local universitas senior, (seperti) Unair dan UGM. Terus tiba-tiba ada Unmul gitu, kita dapet Community Best Research," timpal Adiy.

Setelah menempuh masa observer selama satu tahun dari awal masa pelatihan hingga pelaksanaan aktivitas, CIMSA Unmul diberikan kesempatan untuk mempresentasikan laporan-laporan mereka selama masa tersebut. Akhirnya, CIMSA resmi disahkan pada Mei 2024 lalu.

"Satu setengah tahun kita menantikan hari itu. Hasilnya 11 Mei, diundur sehari ke 12 Mei pagi. Kita dibacakan mosi, alhamdulillah sah," sebut Mahasiswa Prodi Pendidikan Kedokteran 2021 tersebut.

Struktur kepengurusan hingga program kerja yang berbeda dari UKM pada umumnya

Sebagai UKM yang bergerak di bidang kesehatan, tentunya CIMSA memiliki projek-projek tahunan yang berhubungan dengan bidang tersebut. Proyek-proyek tersebut dikerjakan oleh Vice Local Coordinator baik internal maupun eksternal dan juga Local Officer di setiap komite tetap.

CIMSA Nasional sendiri memiliki enam komite (bidang fokus) tetap. Keenam komite tersebut yaitu Standing Committee on Medical Education (SCOME), Sexual & Reproductive Health and Rights including HIV & AIDS (SCORA). 

Ada pula Human Rights & Peace (SCROP), Standing Committee on Public Health (SCOPH), Standing Committee & Research Exchange (SCORE), dan Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE).

Pada masa observer, CIMSA Unmul mengambil dua komite yakni SCOPH dan SCORA. Adiy menyebutkan, setelah resmi menjadi Local CIMSA Unmul berencana akan menambah komite (SCO) yang ada.

"Rencananya yang SCORP (Human Rights & Peace) kaitannya dengan hak asasi manusia dan lingkungan, banyak ngomong tentang pengungsi, lingkungan gitu sih. Seru sih kalo SCORP," sebutnya.

CIMSA juga kerap memiliki sejumlah projek kolaborasi antar wilayah maupun nasional. Meskipun belum dapat bergabung dalam projek nasional, Adiy  menyebutkan bahwa CIMSA Nasional banyak membantu sejak status mereka sebagai Observer. 

"Di awal kita memang agak struggling ya, cuma karena ada (CIMSA) nasional itu kami jadi merasa sangat-sangat membantu. Kami juga nggak nyangka nasional akan sedekat itu, bener-bener kami diomongin pas Observer," sebutnya.

Adiy juga menyebutkan bahwa dirinya bersyukur mendapatkan respons positif dari pihak Dekanat FK yang ditunjukkan salah satunya melalui pemberian dana kepada UKM tersebut.

"Kita bersyukur lah ya dapat semprot dana dari Dekanat. Local-local lain yang di sana tuh bisa jadi enggak (dapat)," tuturnya.

Zahid turut menyebutkan bahwa sebagai salah satu bagian dari CIMSA, dirinya menemukan hal-hal positif di dalamnya. Dirinya berharap agar anggota CIMSA Unmul dapat terus mengembangkan kualitas internalnya.

"Saya masih merasa banyak kekurangan ke member. Semoga member bisa diajak jatuh CIMSA juga (jatuh cinta dengan CIMSA). Kesandung Cimsa juga nggak apa-apa deh," sebut mahasiswa Prodi Pendidikan Kedokteran 2021 tersebut.

Senada dengan Zahid, Adiy berharap CIMSA Unmul yang sudah beralih status agar bisa tetap menjaga hubungan antar anggota. Tidak hanya internal, dirinya juga berharap CIMSA Unmul dapat memperluas hubungannya dengan pihak eksternal.

"Dan kalau bisa ini sih bisa nyicil-nyicil ekspansi dalam hal kita bisa kerja sama dengan pihak luar. Itu yang diperbolehkan kan setelah jadi Local," harapnya.

Sebagai LocalCIMSA Unmul berpatokan pada visi dan misi yang dipegang oleh CIMSA Nasional namun tetap ada penyesuaian dengan keadaan nyata yang ada di wilayah Kalimantan Timur yakni “Empowering Medical Students, Improving Nation's Health dengan mengangkat isu kesehatan. 

CIMSA memperhatikan lebih dalam tentang isu kesehatan melalui riset dan penanganan yang diterapkan dalam setiap aktivitas yang dimiliki dengan memegang tiga value untuk mengukur serta menghadirkan kegiatan yang ada, yakni melalui knowledge, attitude, dan practice.

Dengan ragam aktivitasnya, CIMSA memiliki slogan yang senada yakni "Be Active with CIMSA". (ysn/tha/myy/mar)




Kolom Komentar

Share this article