Mendadak Berubah, Ada Apa dengan Timeline Pemira BEM KM?
Rangkaian peristiwa yang terjadi pada Pemira tahun ini.
Sumber Gambar: Hilda Annisa
SKETSA - Setelah sebelumnya telah melakukan verifikasi berkas pada Kamis (5/12). Panitia KPPR akhirnya hasilkan dua bakal pasangan calon (Bapaslon) presiden dan wakil presiden BEM KM Unmul.
Nomor urut satu yakni Idet Aryanto Putra dan Mohammad Reza Munandar (Idet-Reza), kemudian nomor urut dua Kardiono Cipto Kanda dan Heryandy Pratama (Dion-Andy). Rangkaian Pemira berlanjut ke tahapan pengumuman jadwal kampanye dan pembagian dana kampanye pada Jumat (6/12) di halaman Auditorium Unmul.
Namun, secara tiba-tiba panitia KPPR mengumumkan pengubahan jadwal timeline Pemira BEM KM Unmul melalui Instagram pada Senin (9/12). Terlihat pada kolom komentar dari postingan banyak yang memberikan respons terkejut dan mempertanyakan perubahan tersebut.
Salah satunya dari akun @unmulstory yang berkomentar, “Waah ada cerita apa ini kok berubah jadwal PEMIRA??? Temen-temen KPPR @pemiraunmul lagi gamang yaa sama apa yang sudah dibuat bagi cerita kekkita dong."
Sketsa pun mencoba mengkonfirmasi hal tersebut. Ditemui di sekertariat DPM KM, Rahmad Maulana Nasution selaku ketua KPPR memaparkan alasan perubahan jadwal timeline tersebut.
“Faktor utama nya adalah keinginan pak rektor Pemira ini selesai di bulan Desember. Karena ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam SK-nya kepengurusan BEM KM itu sampe dengan Desember," kata pria yang biasa disapa Tion itu, Kamis (12/12) lalu.
Alasan lain yang disebutkan Tion yakni menjalankan pesan dari Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Encik Akhmad Syaifudin. Unmul sebagai universitas terbesar di Kalimantan Timur diharapkan menjadi percontohan yang baik untuk universitas yang lain.
Pesan ini didapatkan sebelum pelaksanaan pencabutan nomor urut bapaslon Pemira BEM KM Unmul. Tion juga menambahkan, “Supaya bisa jadi bahan percontohan, kalau molor-molor kan nanti bisa jadi image buruk."
Hak Suara
Sebelumnya, timeline Pemira BEM KM Unmul terlaksana hingga bulan Februari dengan pertimbangan beberapa fakultas yang melaksanakan ujian di Desember dan ada yang telah memasuki masa libur semester.
Salah satunya Program S1 Pemerintahan Integratif (PIN) FISIP Unmul telah memasuki libur semester sejak 10 Desember lalu. Mengenai hal tersebut Tion memaparkan bahwa pihak KPPR juga menyampaikan kendala tersebut kepada WR III, namun pertimbangan tersebut ditolak.
“Kita sudah memperkirakan itu tapi dari mereka gak bisa.”
Namun, Encik tetap memberikan solusi yakni dengan membuat surat edaran yang akan dikirim ke fakultas-fakultas untuk mengarahkan mahasiswa dalam proses Pemira BEM KM Unmul di waktu ujian.
Terkait jadwal pemungutan suara pada 20 Desember yang bentrok dengan waktu libur PIN, Tion mengakui bahwa tahun ini tidak bisa berbuat banyak. Karena situasi pembentukan panitia KPPR berdekatan dengan waktu ujian mahasiswa PIN. Sehingga pihak KPPR merencanakan hanya pelaksanaan kampanye di kampus PIN.
Sayangnya, kampanye yang direncanakan tak terlaksana. Sebab, salah satu paslon yang menolak yakni Idet-Reza tidak menyanggupi karena pelaksanaan kampanye di luar timeline yakni pada Minggu (8/12).
Tion menyatakan bahwa PIN tidak mempermasalahkan soal partisipasi dalam pemungutan suara Pemira BEM KM Unmul. Namun, mereka ingin kampanye tetap terlaksana di kampus. (ann/fir/wil)