Berita Kampus

Mahasiswa Terpapar Covid-19, Ilmu Komunikasi FISIP Kembali Lakukan Perkuliahan Daring

FISIP kembali adakan perkuliahan secara daring sebab salah satu mahasiswanya terpapar Covid-19.

Sumber Gambar: Facebook Fisip Unmul

SKETSA- Belum genap sebulan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung di FISIP Unmul. Program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) angkatan 2019 dikabarkan kembali melakukan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), untuk beberapa mata kuliah. Hal ini lantaran adanya indikasi salah satu mahasiswa Ilkom 2019 yang terpapar Covid-19. 

Menanggapi hal tersebut Sketsa pun meminta konfirmasi kepada Rina Juwita selaku Koordinator Prodi Ilkom, Senin (7/2) lewat pesan Whatsapp. Ia membenarkan kejadian itu, selepas mahasiswa bersangkutan menjalani tes PCR.

“Iya benar ada mahasiswa Ilkom yang positif Covid-19 dari hasil tes yang dilakukan di klinik Unmul.” 

Kejadian ini lantas membuat kampus mengambil keputusan untuk melakukan peralihan lewat telekonferensi pada beberapa mata kuliah. Tak cuma itu, alasan lainnya ialah adanya ketentuan fakultas yang melarang penggunaan ruang kelas yang melebihi kapasitas.

Dirinya menegaskan bahwa kampus sudah menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Namun, ia menduga mahasiswa tidak ketat menerapkan protokol kesehatan. Ini karena mahasiswa kerap berkumpul di area kampus saat menunggu perkuliahan ataupun kuliah usai. Bahkan beberapa di antaranya kedapatan merokok di area kampus.

“Kalau ditegur baru buru-buru buang rokok, pasang masker lagi, dan pergi. Mungkin euforia juga karena lama tidak ketemu, mungkin ya,” terangnya pada Sketsa.

Kejadian ini tidak hanya berdampak pada mahasiswa, namun juga untuk seluruh warga FISIP Unmul. Rina berterus terang bahwa setiap minggu fakultasnya selalu melakukan evaluasi terkait pelaksanaan PTM ini. Hal ini guna memaksimalkan PTM di semester ini.

“Makanya ayo, kalau memang meminta untuk luring, semua juga harus disiplin sama-sama,” tutupnya.

Sketsa meminta keterangan Ilham Puji Aditya, mahasiswa Ilkom 2019 pada Senin (7/2). Melalui sambungan telepon Whatsapp, Ilham tak begitu kaget dengan kejadian tersebut.

“Mau gimana lagi. Dari saya sih, kalau enggak salah dari seminggu kemarin jadwalnya kan kita melihat dulu situasi, maka dari itu dilaksanakan kuliah luring."

Selama pembelajaran PTM diberlakukan, ia tak menyadari hadirnya gejala Covid-19 dari kawan seangkatan. Kendati ia mendengar bahwa salah satu mahasiswa sedang tidak kondisi optimal dan juga mengalami gangguan pada pernapasannya.

Pada Jumat (4/2) lalu, ia dihubungi, bahwa ada rekan yang memiliki gejala, dan belum melakukan vaksin dosis dua. Mahasiswa tersebut diimbau melakukan tes PCR di klinik Unmul.

“Jadi dia diimbau untuk ke klinik Unmul dulu gitu untuk melaksanakan PCR. Ketika di-PCR, ternyata hasilnya positif. Dikonfirmasi juga oleh dirinya sendiri, ada kabar-kabar dari Kaprodi, jadi seperti itu.”

Dirinya berterus terang bahwa lingkungan kampus masih kurang dalam pengawasan, baik antarmahasiswa ataupun dari pihak fakultas. Lebih lanjut, ia berharap hal tersebut menjadi bahan evaluasi. Sehingga hadir kebijakan kampus dengan fungsi mitigasi.

“Bagi teman-teman sekelas juga bisa lebih peduli dan ikut mengawasi apa yang menjadi imbauan dari kampus. Kalau dirasa badan tidak bugar sih jangan masuk dulu,” kuncinya. (vyn/jla/nkh)



Kolom Komentar

Share this article