Berita Kampus

La Hasan: Turunkan UKT 2013 Butuh Waktu

Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, La Hasan mengungkapkan kebijakan mengenai UKT bagi mahasiswa yang memasuki semester 9, dirasa masih dinamis. (Foto: Uswatun Hasanah)

SKETSA - Tepat memasuki semester sembilan bagi mahasiswa angkatan 2013, dilema enggan rogoh kocek demi UKT, menghantui. Mahasiswa 2013 mulai gerah, advokasi BEM KM tak kunjung perlihatkan hasil.

Selepas imbauan kontroversial yang dikecam Abdunnur Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Keuangan, BEM KM seperti jalan di tempat. Di samping itu, Rektor Unmul, Masjaya melalui sekretarisnya menolak untuk ditemui awak media.

UKT angkatan 2013, tentu menarik perhatian angkatan 2013, tak lepas pula angkatan di bawahnya. Jika tahun ini BEM KM tak berhasil mengadvokasi UKT, praktis akan berimbas ke angkatan selanjutnya. Namun, tanggapan menyegarkan datang dari Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, La Hasan. Menurutnya, kebijakan mengenai UKT bagi mahasiswa yang memasuki semester sembilan, dirasa masih dinamis.

"Tergantung kebijakan nanti apakah ada perubahan," tukasnya.

Sayangnya, menurut Hasan Unmul belum pernah memberi kebijakan meringankan mahasiswa akhir, yang sudah tak ada mata kuliah lagi. Pun, apabila kebijakan itu diambil maka memerlukan waktu lama, hingga melibatkan birokrat fakultas, serta senat.

"Kalau itu dilakukan perlu pembahasan dan proses yang panjang," jelasnya.

Rektorat dan mahasiswa, saling tarik ulur. Entah, siapa yang akan menang kali ini. Namun, Unmul bukan satu-satunya yang mahasiswa 2013 minta keringanan. Ada pula, Universitas Lampung (Unila), Universitas Sriwijaya (Unsri), juga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Namun, pergerakan mahasiswa di universitas tersebut lebih gesit. Sayangnya, dari berita yang beredar, baru UPI yang sedikit beri keringanan mahasiswanya. Unsri dan Unila tetap berpegang pada aturan Permenristekdikti itu.

“Alhamdulillah hasilnya tidak nihil, ada perubahan pada kebijakan UKT semester 9. Mengikuti sistem Universitas Brawijaya yang dahulunya sesuai penghasilan dengan orangtua kini disesuaikan dengan akademik, artinya disesuaikan dengan mata kuliah yang dikontrak,” ujar Ahmad Fauzi Ridwan, Presiden BEM Rema UPI, pada  (8/7) dikutip dari berita.suaramerdeka.com

Hari ini BEM KM dan BEM fakultas, telah lakukan konsolidasi. Namun, beberapa pihak menyayangkan konsolidasi tersebut belum terbuka untuk umum. Sampai detik ini, mahasiswa masih menunggu kepastian dari gerakan BEM. (snh/jdj)



Kolom Komentar

Share this article