KPPR Tetapkan Nomor Urut, Endra-Norman Hanya Dijatah Rp 500 Ribu
7 Oktober, penetapan calon Pemira 2016
SKETSA – Dua pasang bakal calon petarung Pemira 2016, hari ini (7/10), resmi akhirnya mengambil nomor urut. Hal itu ditandai dengan berakhirnya pembacaan pengumuman ketetapan hasil verifikasi tahap II oleh KPPR Unmul pada pukul 14.30 Wita.
Ketua KPPR Dwi Luthfi menyatakan, kedua pasang calon sudah lolos verifikasi dan siap menuju ke tahap selanjutnya, yakni kampanye. Adapun kampanye akan berlangsung sejak 8-21 Oktober.
“Khusus kampanye akbar, rencananya akan digelar Senin pekan depan di halaman MPK Unmul,” ucap Luthfi kepada Sketsa.
Bertempat di Student Center, proses penetapan dihadiri oleh DPM KM Unmul, KPPR, Panwas, serta dua pasang calon yakni Endra Julianto-Muhammad Dicky Chandra dan Norman Iswahyudi-Bhakti Zuar. Kedua calon didampingi tim sukses masing-masing.
Usai pembacaan hasil verifikasi, agenda berlanjut pada penetapan nomor urut calon. Tampak cair nan hangat, Endra dan Norman secara bergantian mengambil amplop cokelat besar berisi nomor yang bakal menjadi identitas kampanye mereka selama dua minggu ke depan. Hasilnya, Endra-Dicky mendapatkan nomor urut 1. Sementara pasangan Norman-Bhakti nomor urut 2.
Berkenaan dengan kampanye, dalam pertemuan itu KPPR menyampaikan aturan singkat, sekaligus memberikan dana sebesar Rp 500 ribu kepada kedua pasangan calon. Adanya dana tersebut, pasangan calon diminta bertanggungjawab dan dilarang untuk memperoleh dana kampanye dari fakultas maupun proposal.
“Mereka hanya diperkenankan menggunakan dana dari KPPR dan dana pribadi untuk kampanye,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia menyebut, pihaknya bersama Panwas bakal melakukan pertemuan untuk membentuk KPPR di fakultas. Pertemuan itu dilakukan secara maraton selama masa kampanye berlangsung.
“Kami ingin TPS di fakultas aktif. Bahkan, kami juga akan mengimbau mereka untuk jemput bola. Rencananya kami akan beri penghargaan buat TPS yang aktif. Kami juga akan menggelar beberapa pertemuan dan sosialisasi di fakultas yang kontra Pemira,” pungkasnya. (aml/im)