Berita Kampus

Jalan Damai Kasus KKN Unmul 45 Long Tesak

Status Facebook warga Desa Long Tesak yang kesal terhadap perilaku mahasiswa KKN 45 Unmul.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Facebook.com/sinchan

SKETSA -  Sebelum ramai berita KKN mesum, lebih dulu ramai diberitakan seorang warga Desa Long Tesak, Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur yang mengungkapkan kekesalannya pada mahasiswa KKN Unmul angkatan 45 melalui laman Facebook pribadinya.

Status pemilik akun Facebook Sinchan yang diketahui bernama Chandra menyebut mahasiswa KKN Unmul tidak bisa berbaur dengan orang-orang kampungnya, pemalas, sombong, serta angkuh. 

(Selengkapnya, https://sketsaunmul.co/berita-kampus/warga-keluhkan-mahasiswa-kkn-esti-kami-tidak-reaktif/baca)

Kini, kasus tersebut sudah memasuki babak baru, yakni berakhir damai. Awak Sketsa coba menghubungi pemilik akun Sinchan melalui aplikasi messenger. Chandra mengakui bahwa memang benar ia yang menulis status tersebut. "Benar memang saya yang memposting," terangnya.

Kepada Sketsa, ia meminta maaf atas postingannya, karena telah membuat beberapa pihak dirugikan, di sisi lain mahasiwa yang KKN di lokasi tersebut juga sudah meminta maaf kepada warga dikarenakan sikap mereka yang kurang bersahabat dan terbuka. 

Proses pertemuan Chandra dengan mahasiwa KKN dilangsungkan sehari setelah status tersebut muncul. Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Desa Long Tesak dan bendahara desa. Kemudian, setelah melewati diskusi panjang, Shinchan diminta menuliskan permintaan maaf melalui laman Facebook pribadinya.

"Setelah bertemu dengan kades dan anak KKN, kita ngobrol, berdiskusi akhirnya saya paham dan apa yang saya dengar dari orang kampung itu pro dan kontra. Karena warga tidak tahu tujuan mereka ke sini untuk menyelesaikan studi mereka, yang tidak harus fokus ke masyarakat saja namun lebih ke job mereka. Saya atas nama Chandra meminta maaf, karena postingan yang saya buat sebelumnya dan semoga setelah kejadian ini, kita bisa saling introspresi diri masing-masing," tulisnya.

Bukan tanpa alasan, Chandra, memposting tulis seperti itu, sebab ia mendengar keresahan dari warga yang tinggal di sekitaran lokasi, merasa bahwa mahasiwa kurang bersahabat. 

Akan tetapi, mahasiwa KKN menjelaskan tujuan mereka ke Desa Long Tesak tidak hanya berbaur dengan masyarakat, namun juga harus menyelesaikan program kerja yang telah di berikan oleh pihak kampus. 

"Seharusnya saya tegur langsung bukan menulis di media sosial," akuinya kepada awak Sketsa. (mer/els)



Kolom Komentar

Share this article