Berita Kampus

Dicurigai Korupsi oleh BEM FIB, Siddik: Itu Fitnah!

Pembengkakan dana kemahasiswaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) membuat BE FIB curiga. (Ilustrasi: VoxEurop.eu)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Pembengkakan dana kemahasiswaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang semula Rp50 juta menjadi Rp56 juta membuat BEM FIB curiga. (Baca, https://sketsaunmul.co/berita-kampus/dana-mendadak-bengkak-bem-fib-curiga/baca)

Ditemui Sketsa Jumat (8/12), Moch. Siddik, Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) FIB angkat bicara. Dikatakannya, tudingan BEM FIB dalam berita tersebut fitnah.

FIB, kata Siddik mendapatkan dana sebesar Rp1 milyar dari rektorat, yang mana 5 persen dari dana tersebut akan dibagi kepada mahasiswa yaitu sebesar Rp50 juta. Kemudian, Rp50 juta tersebut dipecah lagi untuk dua jenis. Rp35 juta untuk lembaga kemahasiswaan dan Rp15 juta untuk mahasiswa berprestasi.

Siddik pun membenarkan perkara pembengkakan dana kemahasiswaan sebesar Rp6 juta. Dana itu didapat dari hasil pemangkasan dana operasional fakultas.

"Kami sudah berkorban operasional. Kami pangkas, kami kasih ke dana mahasiswa. Mereka itu seharusnya bersyukur,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyebut penambahan tersebut terwujud, seperti DPM FIB yang semula hanya mendapat Rp1 juta kini menjadi Rp2,5 juta. Sedangkan kenaikan pesat didapat mahasiswa berprestasi, yakni dari Rp5 juta untuk menjadi Rp20 juta.

Kendati sudah disiapkan Rp20 juta, dana mahasiswa berprestasi tahun ini nyatanya tak terpakai, sebab tidak ada prestasi yang diraih mahasiswa FIB. Maka, dana tersebut akan kembali ke pusat, ke Kementerian Keuangan. Walhasil, tahun depan tidak akan ada lagi anggaran untuk dana mahasiswa berprestasi.

"Tahun depan kita tidak adakan lagi dana prestasi, kalau ada mahasiswa prestasi nanti kita pikirkan cari duitnya gimana nanti," kata Siddik.

Untuk diketahui, tahun ini FIB menargetkan meraih 4 emas dalam segala kompetisi. Seorang mahasiswa yang berprestasi nantinya akan diberikan Rp5 juta, sehingga 4 emas untuk 4 orang maka terserap dana Rp20 juta seperti yang dianggarkan.

Siddik kecewa. Baginya, mahasiswa harusnya termotivasi meningkatkan prestasi dengan adanya dana ini, tapi realitanya malah sebaliknya. Prestasi nihil, dana tak terserap.

"Tahun lalu tidak dianggarkan ternyata ada mahasiswa berprestasi, tahun ini kita anggarkan justru tidak ada,” keluhnya. (erp/wal/dor/asr/aml)



Kolom Komentar

Share this article