Tentang Kami

Menyelami Kegiatan Produksi STV

Foto bersama di penghujung acara build relation

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


(Sumber foto: Dokumen pribadi)

SKETSA - Di tengah kegiatan perkuliahan dan agenda internal, awak Sketsa pada Rabu (27/2) lalu menyambangi salah satu media penyiaran lokal, Samarinda TV (STV). Sama seperti beberapa kunjungan sebelumnya, ini merupakan salah satu program kerja Sketsa yang rutin dilaksanakan, build relation (Brain). Selain untuk membangun relasi, kunjungan kali ini juga dilaksanakan untuk menambah pengetahuan dan berbagi ilmu seputar dunia broadcasting yang saat ini tengah dikembangkan oleh LPM Sketsa.

Setibanya di tempat, seluruh anggota Sketsa dipandu menuju ruang rapat di lantai 2 Kantor Kaltim Post yang bertempat di Mahakam Square. Di sana, terdapat empat kru STV yang telah menanti. Pertemuan diawali dengan memperkenalkan kanal STV di Samarinda.

Ada beberapa program yang dimiliki STV, di antaranya STV News, Luar Biasa, Licak (Liputan Kocak), Lentera Iman, STV on Music, Flash News, dan juga Enaak Enaak, yang membahas seputar review makanan di sekitar Samarinda.

Tak hanya itu dijelaskan pula sistem produksi di STV. Dimulai dari pembagian penugasan, di mana tiap reporter diwajibkan untuk mengirimkan dua berita dalam sehari dan harus dikirimkan sebelum deadline. Produk tulisan tersebut kemudian diolah editor sebelum akhirnya disiarkan secara langsung melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Biasanya mereka memerlukan tiga kali revisi naskah sebelum dilakukakan pengambilan gambar dan post-production dalam proyeknya nanti.

Kunjungan juga diisi dengan berbagi pengalaman antara STV dan LPM Sketsa. Salah satunya mengenai kendala yang pernah dialami. Terlebih keduanya sama-sama bergerak di bidang media, tak elak perbincangan terus mengalir. Permasalahan yang dihadapi juga tidak jauh berbeda, mulai dari soal dapur redaksi, broadcasting, hingga manajemen sumber daya manusia.

Salah satu saran yang diberikan untuk LPM Sketsa adalah mulai memberanikan diri untuk membuat proyek. Meski masih bergerak di wilayah kampus, dan juga keterbatasan alat maupun anggota, namun hal tersebut masih dapat dilakukan jika masih dapat menggunakan kreativitas.

Pertemuan berlangsung hingga hari beranjak sore. Sketsa bergegas untuk pamit. Namun sebelum itu, dilakukan penyerahan cendera mata dari LPM Sketsa untuk STV dan ditutup dengan sesi foto bersama. Meski hanya berjalan beberapa jam, namun pertemuan tersebut meninggalkan kesan yang mendalam. (fqh/adl/wil)



Kolom Komentar

Share this article