Journalistic Camp 2025: Membentuk Jurnalis Muda Beretika, Peka akan Fakta
LPM Sketsa Unmul kukuhkan awak baru lewat Journalistic Camp 2025 yang penuh makna dan etika
- 07 Oct 2025
- Komentar
- 117 Kali

Sumber Gambar: Firda/Sketsa
SKETSA - LPM Sketsa Unmul kembali mengukuhkan anggotanya lewat kegiatan Journalistic Camp 2025. Bertempat di UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Provinsi Kalimantan Timur, kegiatan ini berjalan dari Sabtu (4/10) hingga Minggu (5/10) lalu.
Journalistic Camp (JC) merupakan agenda tahunan LPM Sketsa Unmul. Anggota yang sudah melewati masa magang, secara resmi akan dikukuhkan sebagai anggota tetap melalui kegiatan ini. Tahun ini, sebanyak 12 peserta resmi menerima statusnya sebagai anggota tetap.
JC LPM Sketsa Unmul kali ini mengambil tajuk “Membentuk Jurnalis Muda Beretika, Peka akan Fakta”. Dengan mengusung tema tersebut, agenda ini diharapkan bisa memberi bekal untuk anggota tetap Sketsa dalam menjalankan kerja-kerja pers mahasiswa kelak.
“Semoga teman-teman yang sudah dapat kartu pers nanti bisa melakukan tugasnya sebagai persma sesuai dengan kaidah jurnalistik yang berlaku,” ujar Ketua Umum LPM Sketsa Unmul, Luthfi Ahmadani Rahman saat membuka acara secara resmi.
Sejalan dengan tajuk acara, dua narasumber turut dihadirkan untuk memperkaya wawasan peserta JC 2025. Ketua Divisi Pendidikan AJI Kota Samarinda, Muhibar Sobary Ardan membawakan materi pertama tentang etika dalam melakukan kerja jurnalistik.
Melalui kesempatan itu, ia menyampaikan beberapa etika yang perlu diperhatikan dalam melakukan liputan, baik itu menulis maupun wawancara. Ia menekankan pentingnya persetujuan narasumber sebelum diberitakan di media massa.
Muhibar juga menyampaikan soal kepekaan membaca kondisi narasumber ketika melakukan liputan, khususnya berita-berita sensitif. Hal ini menjadi catatan agar saat melakukan wawancara tidak luput dari etika-etika jurnalistik.
Selain Muhibar, materi kedua juga menghadirkan Ketua Umum LPM Sketsa Unmul yang menjabat pada 2014 hingga 2016, Raden Roro Mira Budiasih. Ia membagikan materi soal pengaruh sebuah judul berita clickbait dalam mengundang para pembaca.
Ia menuturkan bahwa membuat judul yang menarik diperbolehkan, selama judul berita tersebut tidak melenceng dari fakta dan sesuai dengan data yang sebenarnya.
Roro juga menekankan untuk tidak hanya mengutamakan kreativitas dalam menulis sebuah berita. Namun, keberimbangan berita yang mencakup berbagai pihak juga mesti jadi langkah penting dalam melakukan liputan.
Sesi materi berlangsung interaktif. Baik Muhibar maupun Roro tidak hanya membagikan paparan secara satu arah, tetapi peserta juga diajak mengkaji kasus-kasus serta menganalisis penulisan berita sebagai bahan diskusi.
Kegiatan JC ini kemudian berlanjut pada Minggu (5/10) lalu. Pada hari terakhir tersebut para peserta mengikuti kegiatan yang tak pernah luput tiap tahunnya, yaitu jelajah posko.
Mereka diminta menyelesaikan rute yang sudah ditentukan panitia. Peserta menempuh lima pos dalam rute tersebut, dan menyelesaikan berbagai tugas di tiap posnya.
Setelah serangkaian jelajah pos tamat dilaksanakan, maka tibalah pada puncak pelaksanaan JC 2025, yaitu pengambilan sumpah pers mahasiswa sekaligus penyematan kartu pers kepada setiap peserta. Penyematan ini dilakukan langsung oleh Ketua Redaksi LPM Sketsa Unmul periode 2024/2025, Risna.
Berjalan hingga tuntas, Journalistic Camp 2025 resmi menyematkan 12 kartu pers kepada awak baru Sketsa. Prosesi ini menjadi harapan baru bagi LPM Sketsa Unmul dalam melahirkan awak pers yang tidak hanya menciptakan karya yang kreatif, namun juga peka akan fakta serta beretika. (tha/ner)