Teknologi

Kripto Kian Digemari, Berisiko Kah?

Apakah investasi kripto berisiko?

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: CNN Indonesia

SKETSA - Mata uang kripto atau sering juga disebut Cryptocurrency saat ini sedang menjadi tren di kalangan investor, baik nasional maupun mancanegara. Berbeda dengan mata uang konvensional, mata uang kripto merupakan mata uang digital yang digunakan untuk kebutuhan transaksi secara virtual.

Awal mula kemunculannya bermula pada tahun 1998 dan digagas oleh Wei Dai. Namun, pada tahun itu mata uang kripto belum bisa digunakan karena belum adanya sistem yang mencatat transaksi antar pengguna. Barulah pada tahun 2009, muncul bitcoin yang merupakan mata uang kripto pertama yang memiliki sistem pencatatan transaksi atau sering disebut dengan blockchain.

Tak heran kepopuleran investasi melalui kripto ini mampu mengubah harga bitcoin meningkat cukup drastis. Hanya dalam waktu hitungan bulan saja, nilainya bisa menembus all-time high yang baru. Harganya pernah naik hingga 354% pada tahun 2020 yang membuatnya bisa mengalahkan return aset keuangan lainnya.

Seiring berjalannya waktu, mata uang kripto kian digemari oleh investor dan menjadi salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Dilansir dari kompas.com, Wahyu Laksono yang merupakan Analis Capital Futures mengungkapkan bahwa meningkatnya animo masyarakat dalam berinvestasi di mata uang kripto disebabkan oleh ketidakpercayaan terhadap mata uang resmi atau uang fiat yang terus tergerus inflasi.

Dalam kesempatan lain Wahyu juga berpesan kepada masyarakat awam yang tertarik terjun berinvestasi ke mata uang kripto agar memahami risiko yang perlu diwaspadai. Seperti penipuan, penggelapan hingga transaksi bodong. Ia juga menambahkan agar masyarakat berinvestasi ke lembaga yang sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

“Setiap investasi ada risikonya. Nah, yang utama, lihat dulu produknya diatur atau tidak? Saran saya bagi yang masih awam, tidak usah macam-macam pemikirannya. Untuk awam percaya saja kepada pemerintah dulu. Levelnya yang di situ dulu,” tukas Wahyu. (hdt/fzn)



Kolom Komentar

Share this article