Resensi

Searching: Penonton Jadi Detektif untuk Menemukan Margot yang Hilang

Film Searching akan mengajakmu menjadi detektif. (foto: google)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Genre: Drama, Misteri, Thriller

Sutradara: Aneesh Chaganty

Penulis Skenario: Aneesh Chaganty, Sev Ohanian

Produksi: Sony Pictures

Rilis: 24 Agustus 2018

Durasi: 102 Menit

Bahasa: Inggriss



Pemain:

John Cho (David Kim)

Michelle La (Margot Kim)

Debra Messing (Detektif Rosemary Vick)

Sara Sohn (Pamela Nam Kim)

Steven Michael Eich (Robert Vick)


David dan Pamela Kim merupakan pasangan suami istri yang memiliki seorang anak perempuan bernama Margot Kim. Keluarga Kim adalah sebuah keluarga yang melek teknologi dan gemar mengabadikan momen apa pun melalui video maupun foto. Semua kegiatan keseharian mereka direkam dan disimpan dalam Personal Computer (PC).

Namun, David dan Margot harus kehilangan sosok ibu dalam keluarga kecil mereka. Pam meninggal karena sakit kanker.

Sepeninggalan Pam, hubungan David dan Margot terlihat baik-baik saja. Sebagai seorang ayah David selalu menghubungi Margot melalui aplikasi pesan di smartphone dan tak jarang melakukan panggilan video.

Pada suatu malam Margot melakukan panggilan telepon dan video dengan David. Sang ayah yang tertidur tak mendengar panggilan dari putrinya tersebut. David baru sadar pada keesokan hari ketika ia mengecek laptop dan mendapati panggilan tak terjawab dari Margot.

Inilah awal David kehilangan Margot. Untuk menemukan putrinya David mencari Margot melalui teman-teman sekelasnya. Nahas, pencarian itu tidak membuahkan hasil hingga akhirnya David menghubungi kepolisian untuk membantunya menemukan putrinya yang menghilang. Berbagai investigasi telah dilakukan hingga 37 jam tanpa hasil.

Dalam pencariannya, David didampingi seorang detektif bernama Rosemary Vick. Untuk menemukan keberadaan Margot, David harus mengulik jejak digital putrinya di media sosial. Mulai dari search history, transaksi rekening sampai live streaming.

Pencarian jejak digital Margot menyadarkan David bahwa ia tidak benar-benar mengenal putrinya. David banyak menemukan fakta-fakta baru mengenai Margot. Margot rupanya mengalami kesedihan mendalam setelah ibunya meninggal dan ia banyak menuangkan curahan hatinya melalui video live streaming.

Detektif Vick yakin kalau putri David sengaja menghilang karena urusan pribadinya di rumah. Namun David tidak puas dengan hasil pencarian Vick hingga akhirnya ia mencoba berinteraksi dengan beberapa teman Margot di sosial media. Perlahan tapi pasti, baik Vick maupun David mulai menemukan titik terang soal hilangnya Margot.

Hasil penelusuran yang dilakukan David rupanya lebih cepat. Ia berhasil menemukan titik terakhir Margot terlihat sebelum hilang. Tempat tersebut menuju sebuah perbukitan dan danau di wilayah San Jose, California. Tempat tersebut sering terlihat menjadi latar belakang tempat Margot mengambil video live streaming. Vick pun bergegas untuk melacak lebih jauh tentang hasil penelusuran David.

Pencarian terus dilakukan selama beberapa hari dengan bantuan bukti dan petunjuk yang berakar dari sosial media Margot hingga akhirnya kasus hilangnya Margot berhasil terpecahkan.

Film Searching dikemas dalam alur cerita yang brilian. Film ini sangat cocok untuk kalian yang menyukai film thriller misteri atau teka-teki. Disepanjang film penonton seakan-akan diajak menjadi detektif dadakan yang bertugas untuk menemukan siapa pelaku sebenarnya di balik hilangnya Margot.

Sinematografi dari film Searching sangat sederhana dan latar tempat yang simpel. Secara visual film ini agak berbeda dari film-film lain. Film ini menggunakan sudut pandang monitor atau screencast. Searching meperlihatkan seluruh kejadian di desktop laptop David yang terekam tanpa jeda.

Meski penuh teka-teki dan ketegangan, Chaganty mampu memberikan sedikit komedi yang bikin ngakak tapi enggak murahan. Film plot sederhana ini terasa lebih spesial karena mampu memanfaatkan semua sisi dari internet dengan cukup lengkap. Film Searching ditujukan untuk penonton 13 tahun ke atas dan bisa dikatakan pasarnya adalah kaum milenial. Mereka dapat dengan mudah terhubung dengan perilaku David karena ia ditampilkan menggunakan sosial media yang sudah menjadi makanan sehari-hari kaum milenial.

Searching membuktikan bahwa film yang sederhana bisa memberikan efek yang luar biasa. Bahkan, tanpa harus menggunakan pemain terkenal. (rrd/aml)



Kolom Komentar

Share this article