Resensi

Reuni Manis Penuh Ancaman ala The End of F***ing World Season 2

Seri kedua, The End of The Fxxxing World di Netflix.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Google/Christnina

Sutradara: Jonathan Entwistle, Lucy Tcherniak
Produser: Kate Ogborn
Pemeran: Jessica Barden, Alex Lawther, Naomi Ackie
Genre: Dark-Comedy, Drama
Distribusi: Channel 4, Netflix
Rilis: 4 November 2019
Jumlah Episode: 8

SKETSA - Melanjutkan hidup setelah berbagai kenangan menyedihkan dan ada dalam trauma bukanlah hal mudah dilupakan, bahkan hingga dua tahun kemudian. Setelah musim pertama usai pada 2017, kini James dan Alyssa kembali menyapa pada The End of F***ing World musim kedua.

Membawa kisah setelah dua tahun sejak pertemuan mereka, kali ini seorang tokoh baru ikut meramaikan reuni ini. Dibuka dengan sang tokoh baru yakni Bonnie (Naomi Ackie), dirinya terlihat sedang memasuki mini market dan membeli minum dan snack.

Ketika hendak membayar, sang kasir yang mengenalinya langsung menyapa dan menanyakan kabarnya. Bonnie segera menjawab bahwa dirinya usai dibebaskan dari penjara atas pembunuhan yang direncanakan.

Ia semakin menakuti si kasir dengan membeli sebuah pisau lipat. Setelah ia kembali ke mobilnya, ia mengambil sebuah buku pada laci mobilnya dan menarik secarik koran dengan foto Alyssa di atasnya. Terlihat pula sebuah pistol pada laci tersebut.

Kemudian, penonton akan diajak menelusuri siapakah Bonnie sesungguhnya. Nyatanya, ia mengalami kekerasan verbal dan fisik oleh ibunya sejak kecil. Keadaannya yang broken home juga membuat dia tumbuh menjadi sosiopat yang diganggu oleh teman sebaya.

Setelah tidak lulus ujian masuk universitas sesuai keinginan ibunya, ia memutuskan untuk bekerja di perpustakaan kampus demi melanjutkan keinginannya untuk masuk universitas.

Suatu hari, ia melihat sebuah selebaran mengenai jadwal perkuliahan. Karena penasaran, ia mengikuti kelas tersebut, dan terpesona terhadap profesor yang mengajar, Clive Koch--profesor yang terbunuh pada season lalu. Dengan segala cara, ia berusaha mendekati sang profesor, hingga kemudian berhasil dan berakhir dengan jatuh cinta serta obsesi yang aneh.

Ia bahkan mencelakai seorang mahasiswi yang ia duga adalah simpanan Clive--yang ternyata adalah salah satu korban kekerasan seksual--dan berakhir di dalam penjara. Saat dipenjara, ia menerima pengakuan dari Clive bahwa dirinya telah mencintai Bonnie.

Namun kesenangan tersebut tak berlangsung lama. Bersamaan dengan surat yang ia kirimkan kepada Clive, Bonnie mendengar kabar bahwa profesor tercintanya telah meregang nyawa karena dibunuh. Inilah yang kemudian membawanya pada James dan Alyssa; dengan niat balas dendam.

Kemudian, penonton akan dibawa kepada James dan Alyssa, dua tahun setelah kejadian tersebut. Alyssa kini hidup bersama ibu dan adiknya di rumah saudara tiri sang ibu. Sambil mengisi waktunya, ia membantu menjalankan kafe sang bibi dengan menjadi pelayan.

Di sana pula, ia bertemu dengan Todd, salah satu pelanggan tetap bibinya. Merasa tertarik satu sama lain, mereka berkencan dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Meskipun begitu, jauh di lubuk hatinya, Alyssa masih terguncang dan berusaha untuk melupakan kejadian tersebut, juga James.

Namun, takdir membawa mereka bertemu tatkala James tertangkap langsung oleh Alyssa sedang mengamatinya dari kejauhan. Penonton mungkin sempat mengira bahwa James telah mati di musim pertama. Tetapi, dirinya harus mengalami berbagai operasi untuk dapat kembali berjalan, serta penjagaan ketat selama 24 jam dari kepolisian.

Meski akhirnya ia dibebaskan dari tuntutan penjara, ia mengalami hukuman sosial lainnya. Tak sampai situ, berselang kemudian ayahnya terkena serangan jantung hingga meninggal, hingga ia terpuruk sendirian.

James menjadi semakin tertutup dan tak sehat. Sampai suatu hari, ia mendapatkan kiriman surat yang berisi sebuah peluru dengan namanya yang terukir di situ. Merasa hal tersebut ancaman, ia seketika mengingat Alyssa dan berusaha mencari tahu di mana keberadaannya.

Pertemuan itu nyatanya tak mengubah fakta bahwa Alyssa akan segera menikah. James yang telah berusaha ikhlas dan beranjak pergi, dikejutkan kembali oleh Alyssa yang berdiri di pinggir jalan. Rupanya, ia ingin kabur dan menjauh dari keramaian pesta, juga suaminya.

Dalam perjalanan tersebut, mereka akhirnya bertemu dengan Bonnie yang berpura-pura meminta tumpangan. Lalu dimulailah kisah mereka yang berujung pada nasib kematian James dan Alyssa.

Plot Baru Dengan Kisah yang Mainstream

Meskipun sebagian fans dari serial ini sangat menikmati musim kedua, nyatanya hal ini tak menghasilkan kekuatan cerita yang sama layaknya musim pertama. Ini bisa dilihat dari alur cerita yang disuguhkan. Terlihat baru, namun secara garis besar mudah ditebak.

Memang, pada akhirnya Alyssa dan James kembali bersama dan saling mengakui perasaan mereka, setelah dua tahun terpaut. Bonnie pun kembali waras dan mengakui segala perbuatannya. Namun, beberapa fans berpendapat bahwa kisah mereka seharusnya berhenti di musim pertama sehingga meninggalkan kesan yang menggantung tapi memuaskan.

Dalam musim kedua ini, The End of F***ing World masih didukung dengan sinematografi serta musik yang berbau 80-an. Untuk penggemar yang menunggu kelanjutan kisah mereka, tentu musim kedua ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu.

Penonton masih dapat menemukan berbagai celetukan kasar Alyssa yang ikonik dan berbagai dark comedy yang mendalam. Musim kedua serial ini telah tayang sejak 4 November 2019 dan dapat disaksikan di Netflix. Tertarik untuk mengikuti kembali kisah mereka? (len/wil)



Kolom Komentar

Share this article