Resensi

Rentang Kisah: Hidup Gita dalam Lembar Cerita

(Sumber foto: mediapijar.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Judul Buku           : Rentang Kisah

Penulis                 : Gita Savitri Devi

Tebal Buku           : 207

Penerbit                : Gagas Media

Tahun Terbit          : 2017

Di antara kalian tentunya sudah tak asing dengan sosok Gita Savitri Devi, bukan? Ya, seorang blogger, youtuber, serta influencer ini banyak menginspirasi anak muda Indonesia melalui konten-konten inspiratif miliknya di sosial media. Gita kerap membagikan kegiatannya selama berkuliah di Jerman. Tak hanya itu, ia juga cukup sering menyuarakan opininya mengenai topik yang sedang trending. Dari masalah berat seperti politik hingga hal ringan seperti pengembangan diri serta kecantikan, contohnya seputar skincare.

“Rentang Kisah” adalah debut perdana Gita dalam menulis buku. Buku yang terdiri 13 bab ini berisi curhatan-curhatan Gita selama SMA hingga akhirnya bisa menemukan passion yang menuntunnya menjadi influencer sukses seperti saat ini.

Pada bab pembukaan, Gita menceritakan kisahnya selama SMA. Di mana ia merasa takut dan terkekang akan didikan ibunya. 

"Kalau ditanya siapa orang paling berharga di dalam hidup kita? Sudah pasti kita akan menjawab orang tua, terutama Ibu. Ibu memang sudah seharusnya menjadi sosok paling dicintai dan dihormati. Namun, jika hal itu ditanyakan kepadaku saat remaja, jawabannya bukan Ibu."

Gita kecil takut sekaligus membenci ibunya. Gita disibukkan dengan berbagai macam kursus sesuai arahan sang ibu. Hal ini membuatnya jarang bisa nongkrong bareng teman-temannya. Setelah lulus SMA, Gita yang merasa tidak memiliki kemampuan apapun sempat kebingungan dalam memilih jurusan kuliah. Hingga akhirnya ia terpikir untuk mengikuti passion-nya yang menyukai gambar dan memutuskan memilih Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) di ITB.

Ternyata mencari passion itu susah.

Sudah mantap memilih FSRD ITB tiba-tiba Gita goyah ketika ibunya bertanya, “Kau mau kuliah di ITB atau di Jerman?”

Setelah berpikir panjang Gita akhirnya melepaskan kesempatannya di FSRD ITB dan mengejar impiannya berkuliah di luar negeri, yaitu di Freie Universitat Berlin jurusan Kimia Murni.

Sebagai seorang remaja 18 tahun yang sudah harus merantau ke negeri orang, tentu bukan hal yang mudah. Di sana ia dituntut untuk hidup mandiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Belum lagi perbedaan bahasa sampai culture shock. Namun, Gita berhasil melewati segala kesulitan yang dihadapinya selama kuliah di Jerman hingga tujuh tahun lamanya.

Selain mengejar pendidikan, ternyata Jerman juga menuntun Gita menemukan jodohnya. Di sana, Gita bertemu dengan Paulus Andreas Partohap, yang kini telah resmi menjadi suaminya. 

Menjalani hubungan dengan Paul awalnya tidak mudah bagi Gita. Ia banyak menghadapi pertarungan batin. Salah satunya karena perbedaan agama, Gita berasal dari keluarga penganut islam yang kuat dan Paul juga merupakan penganut kristen yang taat. Di sisi lain, Gita merasa nyaman dengan Paul, tapi juga merasa hubungan yang mereka jalani tidak akan berujung kemana-mana. 

Gita menerima banyak saran dari rekan terdekatnya untuk mengakhiri hubungan dengan Paul. Gita tidak menggubris. Perlahan Gita mulai mengenalkan Paul dengan Islam. Paul yang awalnya keras selalu menolak untuk berdiskusi persoalan agama lambat laun menjadi lunak dan terbuka. Hingga akhirnya Paul memutuskan untuk mengucapkan kalimat syahdat atas kemauannya sendiri.

Banyak ngobrolin Islam dengan Paul  menyadarkan Gita bahwa ia belum banyak mengenal agamanya sendiri. Sejak itu Gita mulai mencoba untuk mendalami lagi agamanya sendiri. Gita mulai mengikuti liqo, membaca buku atau tulisan Islam di internet, dan menonton kajian ustaz favoritnya, Nouman Ali Khan, di Youtube. Sedikit demi sedikit Gita mulai menyuntikkan napas Islam ke dalam apapun yang ia kerjakan. Gita yang dulu sempat menutup aurat saat SMA namun melepasnya saat kuliah di Jerman. Ia merasa menyesal atas keputusannya dulu, dan kini mantap untuk menutup kembali auratnya. 

Semoga kali ini untuk selama-lamanya.

***

Buku “Rentang Kisah” cocok dibaca bagi kalian yang ingin mengetahui kisah sosok Gita Savitri Devi lebih dalam. Gita adalah seorang yang berkepribadian introvert namun hal tersebut tampak samar ketika Gita tampil di depan kamera dan juga orang banyak. Sebagai seseorang yang juga introver, penulis merasa tulisan Gita dalam Rentang Kisah sangat menginspirasi diri untuk keluar dari zona nyaman. Gita tampil layaknya seekor bunglon. Di depan kamera ataupun orang-orang Gita bisa menjadi pembicara yang aktif, kritis, dan inspiratif. Namun di belakang kamera, Gita tetap seorang introvert yang doyan menyendiri di kamar seharian.

Selain mengungkap kisah seorang Gita, buku ini juga menyadarkan pembacanya bahwa hidup itu tak selamanya mulus, tak semua yang kita inginkan itu dapat terwujud, Tuhan punya caranya sendiri untuk membuat hidup kita berarti. Membaca buku ini mengajarkan kita untuk belajar ikhlas, bersyukur, dan sabar dengan proses kehidupan yang kita jalani.

Buku ini benar-benar ringan untuk dibaca. Cerita yang Gita sampaikan dalam bukunya benar-benar mengalir dan sangat mudah dipahami. Bahasanya yang digunakan tidak berat sehingga cerita yang disampaikan tidak sulit untuk dicerna.

Kekurangan dari buku ini adalah tidak dicantumkannya nama tempat dalam beberapa foto yang ditempatkan di halaman sebelum judul bab, sehingga akan menimbulkan rasa penasaran pembaca. Pembahasan dalam buku ini juga kurang panjang sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengkhatamkannya. 

Rentang kisah merupakan buku yang menceritakan kisah hidup Gita, bagaimana kita memandang kisahnya menginspirasi atau biasa saja tergantung perspektif masing-masing pembaca menilai sosok penulis tersebut. (rrd/adl)





Kolom Komentar

Share this article