Resensi

Ralph Breaks the Internet: Serunya Bertualang di Dunia Maya

Ralph dan Venellope dalam film animasi Ralph Breaks The Internet. (Sumber: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sutradara: Rich Moore dan Phil Johnston
Produser: Clark Spencer
Skenario: Phil Johnston dan Pamela Ribon
Pemeran: John C. Reilly, Sarah Silverman, Jack McBrayer, Jane Lynch, Taraji P. Henson, Alan Tudyk, dan Gal Gadot
Musik: Henry Jackman
Sinematografi: Nathan Warner
Perusahaan Produksi: Walt Disney Pictures, Walt Disney Animation Studios
Distributor: Walt Disney Studios, Motion Pictures
Rilis: 23 November 2018 (Indonesia)

SKETSA - Memiliki seseorang yang amat berarti, membuat diri terkadang ingin selalu bersamanya, namun apakah hal tersebut merupakan suatu keharusan? Bagaimana jika kita berbeda jalan dengan orang tersebut?

Ralph Breaks the Internet: Wreck it Ralph 2, merupakan lanjutan cerita dari perjalanan persahabatan dua karakter game bernama Ralph yang merupakan tokoh dari permainan Fix It Felix dan Venellope Von Schweetz (Venellope) tokoh utama dari gim Sugar Rush. Sebelumnya telah diceritakan awal pertemuan mereka pada film Wreck It Ralph. Cerita bermula sejak Ralph (John C Reily) dan Venellope (Sarah Silverman) berhasil menyelamatkan gim Sugar Rush dari serangan virus yang menyerang gim tersebut, kehidupan Sugar Rush menjadi damai dan tentram.

Namun seiring berjalannya waktu, Venellope merasa jenuh dengan apa yang ada pada gimnya, hingga ia memutuskan untuk mencari sesuatu yang baru pada gimnya. Hal tersebut membuat Venellope tak terkontrol sebab ia menjadi tak mau menurut dengan sistem dan membuat anak-anak yang bermain dengan gim Venellope kebingungan karena gim tersebut hilang kendali hingga kemudi pada gim tersebut lepas.

Menyadari lepasnya kemudi pada gim tersebut, Litwak (Ed O Neil) selaku pemilik stasiun game mencabut sementara gim tersebut dari stop kontak. Pengunjung stasiun game menyarankannya untuk membeli suku cadang baru melalui laman resmi e-Bay yang dapat diakses melalui koneksi Internet. Mendengar percakapan tersebut Venellope dan Ralph berusaha mencari kemudi tersebut agar Sugar Rush tidak dimatikan untuk selamanya dengan menerobos masuk ke jaringan Internet yang terakses melalui Wireless Fiber (Wi-fi) yang diaktivasi oleh Litwak.

Perjalanan mereka pun dimulai dan persahabatan keduanya mulai diuji. Selama mengumpulkan dana untuk membeli kemudi yang sangat mahal, mereka dibantu oleh "warga internet". Disisi lain, pertemuan Venellope dengan gim online Slaughter Race membuatnya tertarik dan ingin bertahan lebih lama di dunia Internet. Apakah Venellope akan meninggalkan Ralph dan teman-teman Sugar Rushnya? Serta berhasilkah Ralph memperoleh kemudi tersebut dan membawa Venellope bersamanya untuk kembali?

Film ini menyampaikan pesan yang erat terkait persahabatan dan kasih sayang. Ralph yang rela melakukan apapun demi kemudi Sugar Rush. Seperti membuat konten video pada laman BuzzTube hingga mendampatkan banyak "likes" yang merupakan pundi-pundi dana, hingga komentar yang sempat membuatnya bersedih. Nilai tersebut erat maknanya dengan realita kehidupan saat ini, apa yang diinginkan terkadang berbeda dengan realita. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk satu visi dan membalas balik perasaan kita, kasih adalah membiarkannya bahagia dengan caranya tersendiri namun tetap mendukungnya.

Selain penuh akan pesan, Disney rumah produksi film ini, menghadirkan tokoh-tokoh baru yang dikenal oleh penonton. Seperti para karakter ikonik princess, Mulan, Cinderella, Anna dan Elsa dari film Frozen, dan banyak lagi. Film ini berhasil mengaduk emosi dari penonton dan cocok untuk ditonton bersama keluarga maupun teman. Tertarik untuk menontonnya? (syl/wil)



Kolom Komentar

Share this article